Jajaran Koarmada II menggelar ziarah di TMP Sepuluh November menjelang puncak peringatan Hari Armada RI Tahun 2025.
Surabaya, Bhirawa.
Menjelang puncak peringatan Hari Armada RI Tahun 2025 yang tinggal beberapa hari lagi, suasana pagi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sepuluh November, Mayjen Sungkono, Surabaya terasa berbeda. Heningnya udara seakan menyimpan kisah panjang perjuangang TNI Angkatan Laut (AL) dalam menjaga kedaulatan maritim dan integritas wilayah NKRI.
Sementara langkah prajurit TNI Angkatan Laut bergerak mantap memasuki halaman pemakaman pahlawan, di tengah barisan itu, tampak Pangkoarmada II Laksda TNI I G. P. Alit Jaya bersama Ketua Gabungan II Jalasenastri Koarmada RI. Mereka hadir bukan sekadar menjalankan tradisi, melainkan meneguhkan kembali komitmen moral untuk menghormati para pejuang bangsa.
Kegiatan ziarah yang digelar pada Selasa sore (2/12) itu dipimpin langsung oleh Pangkoarmada RI, Laksdya TNI Denih Hendrata dan diikuti jajaran Kotama TNI AL wilayah Surabaya. Rangkaian ziarah dimulai dengan penghormatan kepada arwah pahlawan.
Ketika seluruh peserta tegap berdiri, suara komando menggema, namun suasana justru kian sunyi-sunyi yang mengajarkan bahwa kemerdekaan lahir dari pengorbanan tanpa pamrih. Tatapan para prajurit tertuju pada deretan nisan yang berjajar rapi, seakan berbicara bahwa semangat juang tak pernah padam, hanya berganti generasi.
“Ziarah ini menyimpan makna mendalam, mengenang jasa para pahlawan yang telah memberikan segalanya untuk tegaknya kedaulatan Indonesia,” ungkap Denih.
Sementara itu, Pangkoarmada II menambahkan, seluruh rangkaian kegiatan ini bukan sekadar agenda menjelang peringatan Hari Armada RI. Lebih dari itu, ziarah ini menjadi momentum untuk menyatukan langkah, menumbuhkan kembali semangat pengabdian, dan memperkuat tekad dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Koarmada II menunjukkan bahwa kekuatan angkatan laut tidak hanya diwujudkan melalui alutsista atau strategi pertahanan. Tetapi juga melalui ketulusan mengenang sejarah dan kepedulian kepada masyarakat.
“Semangat inilah yang menjadi bahan bakar moral dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Hari Armada RI Tahun 2025,” uncapnya.
Puncak seremoni ditandai dengan peletakan karangan bunga oleh Pangkoarmada RI di tugu makam pahlawan. Bunga-bunga itu, dengan warna-warninya yang lembut, menjadi simbol penghormatan dan doa. Setelah itu, seluruh peserta menaburkan bunga di atas pusara para pahlawan.
Gerakan sederhana tetapi penuh makna ini menyatukan masa lalu dan masa kini dalam satu tarikan napas, bahwa Indonesia berdiri karena keberanian mereka, dan akan terus maju berkat komitmen generasi penerus. Ziarah ini tidak berhenti pada prosesi seremonial. Usai kegiatan, Koarmada II melanjutkannya dengan pembagian sembako kepada para pekerja di sekitar TMP.
Aksi kecil yang dilakukan dengan tulus ini menjadi pengingat bahwa kehormatan sebagai prajurit bukan hanya terletak pada kesigapan menjaga laut Nusantara, tetapi juga pada kemampuan menunjukkan kepedulian kepada sesama. (bed.hel).