Kota Pasuruan, Bhirawa
Regenerasi kepengurusan di tingkat daerah menjadi bagian dari Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Pasuruan. Musda juga momentum penting untuk memperkuat struktur organisasi partai di Kota Pasuruan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris DPD Golkar Jawa Timur Blegur Prijanggono saat membuka Musda XI Partai Golkar Kota Pasuruan 2025 di Kota Pasuruan, Senin (24/11) sore.
Menurut Blegur, diharapkan forum Musda bisa menghasilkan pemimpin yang solid dan mampu menggerakkan partai secara optimal.
“Ini adalah agenda wajib untuk memastikan organisasi tetap hidup. Dan alhamdulillah Musda hari ini berjalan baik,” ujar Blegur Prijanggono.
Ia menjelaskan Musda berfungsi memilih ketua baru serta menyatukan kembali kekuatan kader di Kota Pasuruan. Kepemimpinan baru harus berorientasi pada pelayanan publik.
“Nantinya ketua yang terpilih harus memperkuat konsolidasi. Termasuk harus memperjuangkan aspirasi warga Kota Pasuruan,” papar Blegur Prijanggono.
Saat ini sudah 29 daerah di Jawa Timur melaksanakan Musda dari total 38 kabupaten atau kota. Percepatan digelar supaya konsolidasi organisasi rampung pada tahun 2025.
“Supaya tahun depan, yakni 2026 bisa pada agenda program konsolidasi lanjutan,” kata Blegur Prijanggono.
Untuk di ketahui, ada dua hingga tiga kandidat yang ia disebut maju sebagai calon ketua. Para calon akan mencari dukungan dari kecamatan dan kelurahan yang memiliki hak suara.
DPD Golkar Jatim menargetkan ketua terpilih mampu mempertahankan hingga menambah kursi partai di DPRD Kota Pasuruan pada pemilu 2029 mendatang.
Tak hanya itu, pihaknya berharap jumlah kursi di DPRD Jawa Timur maupun DPR RI bertambah.
“Kami tekankan lagi, orientasi partai harus selalu mengarah pada kebutuhan masyarakat. Golkar di Kota Pasuruan harus menunjukkan komitmen kuat terhadap pelayanan publik,” ucap Blegur Prijanggono.
Ketua Pelaksana Musda XI Golkar Kota Pasuruan, Muhammad Munif menambahkan tahapan Musda berjalan melalui lima paripurna.
Yaitu, masing-masing paripurna mengatur jalannya laporan, pembahasan serta penetapan calon.
“Pelaksanaan Musda sudah jelas dan lengkap. Mulai paripurna pertama hingga penetapan ketua baru,” urai Muhammad Munif.
Adapun mekanisme pemilihan dilakukan melalui sembilan suara yang berasal dari empat kecamatan di Kota Pasuruan. Suara tersebut menjadi penentu siapa yang memimpin Golkar ke depan.
Musyawarah mufakat tetap menjadi harapan utama dalam proses pemilihan. Namun voting tetap disiapkan apabila tidak tercapai kesepakatan.
Musda XI Golkar Kota Pasuruan juga membahas penyusunan program dan penguatan struktur organisasi.
“Harapan kita, ketua terpilih bisa mampu membawa Golkar Kota Pasuruan lebih maju. Serta semakin solid dalam melayani masyarakat Kota Pasuruan,” tandas Muhammad Munif. [hil.dre]