Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri, Sentot Djamaluddin dalam sambutannya saat tasyakuran di Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri, Kamis malam (13/11).
Kab Kediri, Bhirawa
Suasana khidmat dan penuh syukur meliputi Kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Kediri, Kamis malam (13/11). Keluarga besar partai berkumpul untuk menggelar tasyakuran, merayakan anugerah gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada almarhum Kiai Haji Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur.
Lantai atas kantor partai menjadi saksi bisu, tempat para kader dan simpatisan PKB memanjatkan doa dan harapan. Acara tasyakuran ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk merenungkan kembali jasa-jasa besar Gus Dur bagi bangsa dan negara.
Sentot Djamaluddin, Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri menyampaikan rasa bangganya. “Ini adalah pengakuan tertinggi dari negara atas perjuangan Gus Dur, seorang tokoh sentral yang mendirikan partai ini,” ujarnya diamini para hadirin.
Gelar Pahlawan Nasional ini, lanjut Sentot, bukan hanya sekadar kehormatan. Lebih dari itu, menjadi penegasan dan motivasi bagi seluruh kader PKB untuk terus menjaga nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan Gus Dur. Nilai-nilai tentang pluralisme, toleransi, dan keberpihakan kepada kaum lemah.
“Kita harus selalu menjaga partai ini agar tetap amanah, dekat dengan masyarakat, dan tidak melupakan bahwa kita harus selalu menjaga marwah partai,” tegasnya.
PKB Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus mengaplikasikan filosofi Gus Dur, terutama sebagai tokoh pluralis yang selalu merangkul semua lapisan masyarakat. Mereka sadar, gelar Pahlawan Nasional ini membawa amanah besar. PKB tidak bisa lepas dari akar sejarahnya, dari para kiai, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang telah membesarkan partai ini.
“Sekali lagi, partai ini harus selalu dekat dengan rakyat, agar tetap menjadi penjaga marwah partai yang amanah,” tandas Sentot.
Bagi keluarga besar PKB Kabupaten Kediri, malam tasyakuran tersebut bukan sekadar perayaan. Lebih dari itu, menjadi momen refleksi dan pengingat bahwa perjuangan Gus Dur membela kemanusiaan dan menjunjung keberagaman harus terus dijaga dan diteruskan oleh para penerusnya di daerah. Semangat Gus Dur akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi perjuangan mereka.
Selain Gus Dur, doa bersama dan tasyakuran juga ditujukan atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang diberikan Presiden Prabowo kepada dua tokoh asal Jawa Timur lainnya, yakni Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan dan Marsinah dari Kabupaten Nganjuk.(van,nov)