Situbondo, Bhirawa
Ribuan warga memadati Alun-alun Kota Situbondo dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Senin malam (25/8) lalu.
Acara religius ini menjadi momen yang istimewa karena kembali menghadirkan tradisi turun-temurun Kirab Ancak Agung yang rutin diadakan setiap setahun sekali di Kabupaten Situbondo.
Pengamatan Bhirawa menyebutkan, kirab dimulai sejak pukul 15.00 WIB dari Kantor Pemkab menuju Alun-alun. Ratusan ancak, wadah berisi hasil bumi seperti, kacang panjang, terong, pisang, kelapa, hingga aneka sayuran dibawa oleh peserta dari berbagai elemen. Mulai dari organisasi perangkat daerah, kecamatan, desa, hingga instansi vertikal dan BUMN/BUMD di Kabupaten Situbondo, ikut berbaris rapi dalam parade atau kirab ancak agung kemarin.
”Jumlahnya ada sekitar 207 ancak lebih. Itu sesuai dengan usia Kabupaten Situbondo yang kini memasuki ke-207 tahun,” sebut Wawan Setiawan, Sekda Situbondo merangkap ketua panitia parade ancak agung tahun 2025.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio mengakui, acara ancak agung bukan hanya bentuk perayaan Maulid, melainkan juga sarana menghidupkan kembali identitas budaya Kota Santri.
”Kirab ini sekaligus mempererat kecintaan masyarakat kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu agenda ini selalu menjadi ruang spiritual dan pelestarian budaya lokal di Kota Santri, Situbondo,” ungkap Mas Rio.
Menurut kepercayaan warga, lanjut Mas Rio, dari hasil bumi dalam wadah ancak yang kemudian diperebutkan diyakini dapat membawa berkah.
Masih kata Mas Rio, usai pelaksanaan kirab budaya, ribuan masyarakat bersama para habaib, ulama, santri, dan Forkopimda berkumpul di Alun-alun untuk melantunkan selawat dan doa bersama. Acara dipimpin langsung pengasuh Ponpes Wali Songo Mimbaan, KHR Mohammad Kholil As’ad Syamsul Arifin
”Ribuan warga berkumpul di puncak acara Maulid Nabi malam harinya. Ini mudah-mudahan menjadi jalan untuk benar-benar bersama Rasulullah. Semoga Situbondo dari pemimpinnya, kiai, hingga pejabatnya mendapat bimbingan dan pertolongan Allah SWT,” imbuh KHR Kholil Asad Syamsul Arifin.
Terakhir, puncak peringatan Maulid Nabi ditutup dengan pengajian umum yang kembali menghadirkan KHR Mohammad Kholil As’ad, pengasuh ponpes Walisongo, Mimbaan Panji Situbondo. Kehadiran ulama kharismatik di Kota Situbondo tersebut membuat suasana kian khidmat saat bershalawat. ”Ini sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat Situbondo semakin kuat,” tandas KHR Kholil. [awi.fen]