Pemprov Jatim, Bhirawa.
Lulusan sarjana (S1) nampak mendominasi pelatihan berbasis Kompetensi (PBK) gelombang II yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Surabaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim), Rabu (23/4)
Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto mengatakan, keberadaan lulusan sarjana dikarenakan mereka ingin meningkatkan kompetensi agar bisa diterima di perkantoran. “Banyak lulusan sarjana yang belum siap pakai ke dunia kerja, sehingga harus ada pembekalan ketrampilan melalui PBK ini, ” katanya.
Kepala UPT BLK Surabaya Disnakertrans Jatim, Sunarya mengatakan, dalam PBK gelombang II ada tujuh paket kejuruan yang diikuti total 112 orang ( satu kejuruan 16 orang). Ke tujuh kejuruan tersebut yaitu junior administrasi asisten, ataupun teknisi akuntansi junior, housekeeping, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya off grid, teknisi embedded system (micro controller), pembuatan sampel garmen, dan teknisi elektronika industri (mekatronika).
“Dengan mengikuti PBK ini, maka diharapkan peserta baik itu lulusan SMA, SMK maupun sarjana bisa terampil dan kompeten baik di sektor formal maupun informal, sehingga bisa mandiri dan mengurangi angka pengangguran yang ada di Jawa Timur, ” tukasnya.
Disisi lain, Sunarya juga menyampaikan, pihaknya masih menunggu tambahan PBK yang berasal dari APBN, harapannya bisa menyokong jumlah peserta yang ingin mendapatkan pelatihan kerja berbasis kompetensi.
“Bisa jadi efek efisiensi anggaran, hingga kini masih menunggu informasi dari BPVP Sidoarjo untuk PBK yang berasal dari APBN, ” katanya.
Meskipun begitu, PBK yang berasal dari APBD masih berjalan sesuai track yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan pelatihan kerja berbasis kompetensi sangat penting bagi pencari kerja agar bisa diterima bekerja baik dunia usaha dan dunia kerja. Bahkan dalam setahun ini, juga terdapat empat kegiatan mobile training unit yang juga turun memberikan pelatihan.
Sebelumnya Kepala Seksi Pelatihan dan Sertifikasi UPT BLK Surabaya, Yudo Sembodo Hastoro Langgeng menyampaikan, mereka yang mengikuti PBK dan lulus akan diberikan sertifikat baik dari UPT BLK Surabaya dan BNSP, sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan.
Pembukaan PBK gelombang II ini juga ada penandatanganan kesepakatan bersama antara UPT BLK Surabaya dengan dalah satu SMK, dengan harapan lulusan SMK yang tidak melanjutkan perguruan tinggi dan ingin bekerja bisa mengikuti PBK di UPT BLK Surabaya, sesuai dengan passion dari masing siswa alumni dari SMK tersebut. [rac.kt]