Pemkot Madiun, Bhirawa.
Layanan kesehatan di Kota Madiun terus ditingkatkan. Upaya tersebut tidak hanya dari Pemerintah Kota Madiun, tetapi juga dari organisasi masyarakat. Salah satunya, dari Muhammadiyah. Kota Madiun terpilih sebagai satu dari sepuluh lokus program Integrasi Layanan Primer (ILP) Muhammadiyah.
Hal itu mengemuka pada audiensi Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Selasa (12/11).
Hal tersebut tentu mendapatkan lampu hijau dari Pj Wali Kota. Hadirnya ILP dari Muhammadiyah tersebut tentu akan membantu layanan kesehatan masyarakat Kota Madiun. Urusan kesehatan, kata Pj Wali Kota, memang sudah seharusnya mengedepankan langkah pencegahan. Salah satunya melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat.
”Kesehatan ini memang bukan hanya urusan pemerintah melalui dinas kesehatan. Tetapi tanggung jawab kita semua. Termasuk dari masyarakat dan organisasi masyarakat. Karenanya, terima kasih kepada Muhammdiyah yang sudah memilih Kota Madiun sebagai lokus ILP ini,” kata Pj Wali Kota Madiun.
ILP merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan berbasis siklus hidup di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu. Program ini dilakukan melalui pemantauan dan edukasi kesehatan. Karenanya, akan ada banyak kegiatan upaya pencegahan yang akan dilakukan dengan bersinergi petugas di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu. ”Monggo silahkan berkegiatan di Kota Madiun dan tentunya kami siap bersinergi,” ujarnya.
Sekedar informasi, program ILP dari Muhammadiyah ini sementara hanya berlangsung di dua provinsi di tanah air. Yakni, Di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Di Jatim ada delapan kabupaten dan dua kota yang dipilih sebagai lokus. Satu di antaranya Kota Madiun. Daerah lain di antaranya, Kota Probolinggo, Ngawi, Gresik, Lamongan, Lumajang, dan lain sebagainya. [dar.wwn]
