Pemprov, Bhirawa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI menjenguk penerima manfaat (PM) Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Sidoarjo Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Sabtu (9/11/2024).
Menteri PPPA Dra Hj Arifah Fauzi MSi mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan ini untuk melihat langsung bagaimana pelayanan yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui UPT PPSAB Sidoarjo pada para PM bayi dan balita.
“Ini nanti menjadi bahan masukan untuk kita, kira-kira perbaikkan diperlukan untuk bagian mana. Sehingga pelayanan kami, khususnya pada anak-anak bisa menjadi lebih baik lagi,” ungkap Arifah.
Saat menjenguk PM di Asrama Bayi dan Asrama Balita, Arifah tampak terharu melihat kondisi mereka. Ia juga mengapresiasi para pengasuh yang mampu dengan baik menggantikan peran orang tua bagi PM.
“Pemprov Jatim menurut saya sangat luar biasa pelayanannya bagus sekali, anak-anak terawat dengan baik. Ini ketulusan yang luar biasa, karena merawat anak-anak seperti ini harus dengan hati, bukan sekadar bekerja,” lanjutnya.
Sebelumnya, Arifah juga mengunjungi shelter Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jatim.
Ia mengaku, hasil kunjungan di Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim ini akan dibahas pada rapat KemenPPPA. Sosok yang erat dengan organisasi islam, Nahdlatul Ulama (NU) itu juga memiliki wacana untuk membangun ‘Rumah Aman Merah Putih’.
Perlu diketahui, UPT PPSAB Sidoarjo adalah UPT Dinsos Jatim yang mengemban tugas untuk memberikan perlindungan dan pelayanan sosial pada PM anak telantar di bawah lima tahun.
Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menjelaskan, saat ini UPT PPSAB Sidoarjo memiliki 46 PM.
“Kami ingin menyampaikan kepada Bu Menteri bahwa kami punya tempat untuk anak-anak balita yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Dan kita sudah bekerja sama dengan seluruh Dinsos di kabupaten/kota di Jatim, kalau ada bayi yang dibuang dan ditemukan, harus dimasukkan ke PPSAB Sidoarjo ini. Mereka nantinya akan kita rawat dan kita carikan orang tua asuh yang bertanggung jawab,” papar Novi.
Novi pun menjabarkan, apabila PM sudah berumur lima tahun dan tidak diadopsi, pihaknya tetap akan memberikan perlindungan dan pelayanan sosial lanjutan di UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (PPSAA), yang tersebar di Nganjuk, Trenggalek, Situbondo, dan Sumenep.
Selain menjenguk PM bayi dan balita, Arifah juga menyerahkan secara simbolis bantuan Pemenuhan Kebutuhan Khusus Anak dari KemePPPA. [rac.gat]