Penyambutan KRI Bima Suci dalam misi diplomasi dan muhibah duta bangsa, Rabu (30/10) di Dermaga Madura, Ujung Surabaya. foto: Abednego/Bhirawa.
Emban Misi Diplomasi dan Muhibah Duta Bangsa
Surabaya, Bhirawa
Pangkoarmada RI, Laksdya Denih Hendrata menyambut KRI Bima Suci dalam misi diplomasi dan muhibah duta bangsa, Rabu (30/10). Bertempat di Dermaga Madura, Ujung Surabaya, KRI Bima Suci sukses mendukung Latihan Praktek (Lattek) Pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-71 Tahun 2024.
Dibawah komando Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, sebagai Komandan Kapal sekaligus Komandan Satgas. KRI Bima Suci telah menempuh waktu berlayar selama 90 hari, mulai 1 Agustus hingga 30 Oktober 2024, dengan jarak tempuh 10.715 Nautical Mile.
“Saya sangat bangga dengan kalian. Ini yang kita inginkan, sejak Taruna kalian sudah diperkenalkan dengan gelombang tinggi, ombak di lautan, menghadapi badai dan menghadapi hujan besar. Kalian harus tangguh, supaya bisa menyelesaikan tugas-tugas yang kalian laksanakan,” kata Laksdya Denih Hendrata.
Denih mengapresiasi Taruna AAL Angkatan ke-71. Sebab, dari laporan yang diterima, disetiap rutenya para Taruna ALL dengan semangat melaksanakan tugas pokok sebagai Taruna. Yaitu, melaksanakan navigasi astronomi dan pelayaran navigasi besar dari semua Korps, kecuali marinir.
Pihaknya bangga dengan Taruna AAL Angkatan 71 yang sudah belajar sampai ke Vladivostok, Rusia. Bahkan KRI Bima Suci telah singgah di 6 Kota di kaeasan Asia Timur, yakni Singapura, Sihanoukville (Kamboja), Hai Phong
(Vietnam), Shanghai (China), Busan (Korea), Yokosuka (Jepang), dan Manila (Filipina), serta satu Kota di negara lintas benua Asia dan Eropa yakni Vladivostok di Rusia.
“Ini suatu kebanggaan. Seperti slogan saya, jadilah prajurit laut yang senantiasa tangguh di atas gelombang samudera dan menang disetiap medan laga,” tegasnya.
Denih menambahkan, Lattek KJK ini memberikan pelajaran tentang tradisi Angkatan Laut dan kehidupan dinas dalam di kapal. Itu semua adalah standar internasional, sehingga apa yang diajarkan di Angkatan Laut adalah untuk masa depan kalian.
“Sudah ditunjukkan bagaimana calon-calon Perwira Angkatan Laut dididik dalam berlayar, turun pun ke darat masih bisa menampilkan yang terbaik. Memperkenalkan budaya bangsa Indonesia melalui tarian-tarian berkolaborasi dengan negara Asean. Sepanjang perjalanan juga kalian sudah melaksanakannya, inilah tradisi Angkatan Laut,” pungkasnya.
Pelayaran Kartika Jala Krida merupakan ajang untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia internasional. Yakni melalui promosi budaya dan pariwisata Indonesia lewat sejumlah kegiatan yang dilaksanakan saat KRI Bima Suci singgah di setiap negara tujuan.
Kegitan tersebut berupa Cocktail Party, Open Ship, Cultural Visit, City Parade, Sport Activities, serta Display Genderang Suling (GS) Gita Jala Taruna AAL. Sementara untuk misi diplomasinya sebagai duta bangsa, KRI Bima Suci melaksanakan berbagai kegiatan. Di antaranya Courtesy Call ke beberapa pejabat dan instansi Pemerintah ketika sandar di setiap negara. (bed.hel).