30 C
Sidoarjo
Friday, November 15, 2024
spot_img

Kecewa dengan PT Freeport, Ratusan Warga Mengare Demo Depan Pabrik

Gresik, Bhirawa.
Tak sesuai yang dijanjikan, ratusan warga dari Desa Watuagung, Tajungwidoro, dan Desa Kramat Pulau Mengare atau Mengare Komplek, Kecamatan Bungah, melakulan aksi unjuk rasa aksi di depan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Kawasan Ekonomi Khusus – Java Integrated Industrial & Port Estate (KEK JIIPE) Kecamatan Manyar, Selasa (15/10/2024).

Para pengujuk rasa yang tinggal di kawasan ring satu KEK JIIPE ini, selain melakukan orasi juga membentangkan spanduk bertuliskan ‘Buat apa dibangun pabrik pengolah emas, kalo kita tetap susah beli beras!!!’.Aksi ini mendapat penjagaan ketat, dari petugas keamanan setempat maupun aparat TNI-Polri.

Korlap aksi Abdul Amin mengatakan, aksi demo ini sebagai bentuk ketidakpuasan atas penyerapan tenaga kerja bagi warga Mengare Komplek di Smelter PTFI yang dinilai jauh dari kesepakatan awal sebesar 60 persen warga lokal.

“Kami ingin menyampaikan aspirasi terkait ketenagakerjaan yang pernah dijanjikan pihak kawasan (KEK JIIPE). Janji 60 persen penyerapan tenaga kerja, sejauh ini belum terealisasi,” ungkap Amin.

Perwakilan warga yang lain Sahroni menyebut, pembangunan kawasan JIIPE sangat terdampak bagi warga Mengare Komplek yang keseharian adalah nelayan dan petambak. Mereka yang terdampak seharusnya, diprioritaskan bekerja di Smelter PTFI yang sudah mulai beroperasi.

“Kami menuntut hak-hak kita sebagai warga Mengare disejahterakan terkait adanya Freeport ini. Karena kami beranggapan sebagai warga lokal, terutama berada di ring satu penyerapan tenaga kerjanya harus besar. Sampai saat ini belum kami rasakan,” ujar Sahroni.

Berita Terkait :  Komisi E DPRD Jatim Soroti Kesenjangan Guru dan Fasilitas Sekolah

Sahroni berharap, dengan adanya demo ini akan ada solusi melalui mediasi antara kedua belah pihak. Sebaliknya, ujar Sahroni, bila mediasi tidak tercapai tidak menutup kemungkinan warga akan menggelar demo kembali dengan jumlah yang lebh banyak.

“Ketika aspirasi sudah kita sampaikan ke PT Freeport, tetapi nanti tidak ada mediasi maka kita akan bawa massa yang lebih besar lagi. Kita buktikan bahwasanya kalau kita ini warga lokal yang kompak,” paparnya.

Sementara itu, Katri Krisnati VP Corporate Communications PTFI mengatakan, pihaknya senantiasa mematuhi ketentuan dari Pemda Jatim dan Kabupaten Gresik, mengenai prioritas tenaga kerja dari desa sekitar Smelter yang telah memenuhi kualifikasi dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.

“PTFI terbuka kepada setiap perusahaan lokal yang ingin bekerja sama dan berkontribusi dalam operasional Smelter dengan melewati proses kualifikasi, verifikasi, dan evaluasi,” ujar Katri Krisnati melalui rilis yang diterima redaksi. [eri.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img