Pasuruan, Bhirawa
Kunjungan lima orang yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog membuat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berang.
Sekretaris Jenderal PBNU, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa kunjungan tersebut sangatlah tidak bijaksana di tengah-tengah memanasnya situasi antara Israel dan Palestina.
Karena, NU organisasi selalu berada di garis depan mengutuk agresi Israel terhadap Palestina.
“Kunjungan mereka ke Israel sangat tidak bijaksana, membingungkan serta melukai perasaan kita semua. Dan kelima orang itu tidak mendapat mandat PBNU dan tidak pernah meminta izin ke PBNU,” ujar Gus Ipul saat konferensi persnya, Rabu (17/7).
Saat ini, PBNU sedang mendalami persoalan tersebut serta secepatnya memanggil mereka untuk dimintai klarifikasi. Pemanggilan juga akan dilakukan kepada pimpinan Banom dan lembaga tempat kelima orang tersebut mengabdi.
“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan serta penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkannya. Ketua umum juga akan memanggil pimpinan Banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” imbuh Gus Ipul.
Tak hanya itu, sanksi tegas bisa dijatuhkan bila ditemukan pelanggaran organisasi.
“Nantinya ada sanksi tegas, yakni berupa pemberhentian dari status pengurus lembaga atau banom jika ditemukan ada pelanggaran organisasi,” tegas Gus Ipul.
Sekadar diketahui, kunjungan tersebut menuai kecaman di media sosial. Karena, foto mereka bersama Presiden Israel menjadi viral dan trending topik.
Bahkan, PBNU menegaskan tindakan lima pemuda tersebut tidak mencerminkan sikap organisasi dan tidak sejalan dengan komitmen NU untuk memperjuangkan perdamaian di Palestina. [hil.gat]