Sidoarjo, Bhirawa.
Keberadaan KPSPAM atau kelompok pengelola sistim penyediaan air minum dan sanitasi, di Kabupaten Sidoarjo sangat bermanfaat bagi desa-desa di wilayah Kabupaten Sidoarjo, yang selama ini masih belum bisa teraliri oleh pelayanan air bersih dari PDAM Sidoarjo.
Menurut Konsultan KPSPAM, Ichvan Arullah, keberadaan KPSPAM di Kabupaten Sidoarjo telah mampu memberi sumbangsih sebesar 1.94% kebutuhan air layak minum kepada warga masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Ini suatu potensi. Harus terus dijaga pelayanan kepada masyarakat terkait penyediaan air minum bersih ini,” kata Ichvan, Senin (2/12) kemarin, saat menjadi salah satu Narasumber dalam pertemuan KPSPAM di Kabupaten Sidoarjo, di ruang rapat delta karya Setda Sidoarjo itu.
Pihak Dinas Perkim Cipta Karya dan Tata ruang Kabupaten Sidoarjo, kemarin, mengumpulkan para pengelola KPSPAM di kabupaten Sidoarjo dalam sebuah acara workshop strategi peningkatan akses air minum dan sanitasi aman untuk KPSPAM Sidoarjo. Dari catatan Dinas Perkim Sidoarjo sampai saat ini ada 128 pengelola KPSPAM di Kabupaten Sidoarjo.
KPSPAM di Sidoarjo ada pada 14 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Dimana di 14 kecamatan ini tidak semua wilayahnya bisa terlayani air bersih PDAM. Keberadaan KPSPAM tidak ada pada 4 Kecamatan. Yakni Kecamatan Taman, Waru, Gedangan dan Sidoarjo. Karena 4 wilayah kecamatan ini sudah bisa dijangkau oleh layanan PDAM Sidoarjo.
Dari evaluasi yang dilakukan Ichvan, dari total 128 KPSPAM di Sidoarjo, sekitar 70% KPSPAM di Sidoarjo sampai saat ini mayoritas masih terus berfungsi dalam memberi layanan air minum bersih kepada warga desa. KPSPAM di Kabupaten Sidoarjo yang tidak aktiv, menurut Ichvan, selain karena aspek kondisi airnya, juga permasalahan kelembagaan di internal KPSPAM yang bersangkutan yang tidak diurus dengan baik. “Jumlah KPSPAM di setiap kecamatan berbeda-beda. Ada desa yang membentuk, juga ada desa yang tidak membentuk,” kata Ichvan.
Misalnya saja di Kecamatan Krian, keberadaan KPSPAM ini ada di 7 desa, sementara di Kecamatan Tarik hanya ada di 3 desa saja. Di setiap kecamatan, kondisi KPSPAM nya berbeda-beda. Ada KPSPAM yang masih berfungsi juga ada KPSPAM nya yang tidak berfungsi.
Ichvan memberi semangat keberadaan KPSPAM di desa ini merupakan prestasi tersendiri dalam pemanfaatan air bersih di desa. Maka menurutnya keberadaan KPSPAM harus bisa dipertahankan. Karena air dari KPSPAM ini mayoritas layak minum. “Tantangan bagi pengelola KPSPAM di Sidoarjo, selain ngurus masalah kelembagaan, juga harus usaha agar air terus lancar dan bersih,” katanya.
Hadir dalam pertemuan itu, plt Kepala Dinas PMD Kabupaten Sidoarjo, Probo Agus Sunarno SSos, yang ingin agar pengelolaan KPSPAM bisa masuk dalam unit usaha BUMDES yang ada di desa. “Sebab permodalan KPSPAM akan bisa ditambah dari dana desa, sehingga usahanya akan semakin besar,” katanya.
Probo mengutip penggunaan Dana Desa yang didapat dari Pusat, salah satunya bisa dimanfaatkan untuk prioritas pengembangan ekonomi desa. Probo juga sempat menyampaikan sejumlah BUMDES di desa ada yang telah memberi kontribusi besar bagi pendapatan desa. Diantaranya, di Desa Bungurasih Kecamatan Waru, BUMDESnya mampu menghasilkan Rp880 juta per tahun. Sedangkan di Desa Betro Kecamatan Sedati, BUMDES nya berupa pasar desa menghasilkan Rp700 juta per tahun.[kus.ca]