Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mendatangkan peneliti internasional bergelar doktor (Ph.D.) untuk bergabung dalam Program Unusa Postdoctoral Fellowship Scheme untuk memperkuat riset pada bidang keilmuan unggulan.
Program untuk mendorong keunggulan riset dan inovasi, dan menghasilkan literatur ilmiah yang berdampak tinggi melalui kolaborasi akademik yang strategis dan produktif.
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M Eng, mengatakan bahwa Program Postdoctoral bagi para peneliti asing untuk membangun ekosistem penelitian di kampus, serta memaksimalkan program kerja pusat riset yang telah dimiliki Unusa.
“Kami memiliki empat riset center masing-masing, Research Center Tuberculosis dibawah Fakultas Kedokteran; Research Center For Environmental Health of Pesantren berada di Fakultas Kesehatan; Research Center for Continuing Care Research di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan; dan Research Center For Pedagogical Excellence di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,” jelasnya, Selasa, (10/6).
Lanjut Prof Jazidie menjelaskan dalam program ini memberikan ruang kolaboratif bagi para peneliti internasional yang ingin mengembangkan riset unggulan bersama para akademisi dan peneliti dari Indonesia, khususnya di lingkungan Unusa.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa, Achmad Syafiuddin, S Si, M Phil, Ph D, menyampaikan kali ini telah ada peneliti dari India dan Pilipina yang telah mengajukan mengikuti program.
“Ada beberapa topik penelitian yang sudah kita identifikasi agar bisa dikolaborasikan oleh para peneliti asing seperti Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis, Teknologi dan Inovasi Digital, Pendidikan dan Kebudayaan, Lingkungan, dan Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Keperawatan dan Kebidanan Terapan,” tutur Syafiuddin.
Ada persyaratan umum yang jadikan sebagai bahan pertimbangan, tambah Syafiuddin, seperti gelar doktor (Ph.D.) dari institusi atau kampus yang terakreditasi, memiliki publikasi ilmiah internasional bereputasi, bersedia tinggal dan bekerja secara penuh waktu di Indonesia selama program berlangsung minimal setahun, menguasai bahasa Inggris secara aktif (kemampuan bahasa Indonesia menjadi nilai tambah, bersedia berkolaborasi dalam pengajaran, publikasi bersama, dan pengembangan kapasitas institusi.
“Unusa memberikan tunjangan hidup bulanan yang kompetitif, akomodasi atau subsidi tempat tinggal, fasilitas riset, akses laboratorium, dukungan administrative, visa, serta peluang kolaborasi internasional dan publikasi bersama,” ucapnya. [ren.wwn]