26 C
Sidoarjo
Monday, May 12, 2025
spot_img

Catatan Emas Dua Tahun Saiful Bahri Memimpin SMAN 1 Besuki


Rutin Ajak Sholat Dhuha, Tanamkan Pembelajaran Moral dan Keagamaan Pada Siswa
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Hingga saat ini tercatat dua tahun lamanya, Saiful Bahri menahkodai SMABES (SMAN 1 Besuki) Kabupaten Situbondo. Dalam rentang kurun waktu tersebut, mantan guru SMAN 1 Situbondo itu berhasil mencatatkan tinta emas di sekolah paling barat di wilayah Kabupaten Situbondo.

Satu diantaranya, berhasil menanamkan peningkatan pembelajaran moral dan keagamaan kepada siswa.

Pagi itu, sekitar pukul 10.00, Bhirawa hendak menemui Kepala SMAN 1 Besuki, Saiful Bahri. Sekolah yang menempati kawasan eks pendopo Bupati Besuki itu tampak asri dan desain gedungnya masih kuno. Maklum, gedung gedungnya menjulang tinggi, sarat dengan desain kayu kuno peninggalan Belanda.

Saat pertama masuk, Bhirawa disambut dengan ramah oleh seorang security dengan berpakaian serba biru. Saat itu security bertanya maksud kedatangan Bhirawa ke SMAN 1 Besuki.

“Silahkan duduk dulu, saya sampai keperluannya kepada Kepala Sekolah. Sebentar ya,” pintanya.

Tak berselang lama, Kepala SMAN 1 Besuki, Saiful Bahri menemui Bhirawa di ruang kerjanya. Setelah sekilas bercerita tentang perkembangan SMABES, Ketua MKKS SMAN Kabupaten Situbondo mengaku ada banyak pondasi prestasi yang berhasil diraih.

“Kalau perihal prestasi akademik SMAN 1 Besuki, sudah cukup banyak kami raih. Saat ini kami fokus pada peningkatan moral dan keagamaan siswa serta sarana prasarana sekolah,” aku Saiful Bahri.

Berita Terkait :  Perkuat Kantibmas, Kapolres Mohammad Taat Kunjungi Sekretariat PWI Tulungagung

Saiful memastikan, setiap masa penerimaan siswa baru selalu ada siswa yang ditolak yakni sekitar 3 sampai 4 kelas. Itu kenapa ? Karena sarana rombel atau rombongan belajar yang tersedia hanya enam sampai tujuh kelas saja, sehingga sisanya ia tolak.

“Paling tidak disini bisa diterima sebanyak 10 rombel itu sudah bagus, karena bisa menyamai jumlah rombel sekolah di perkotaan dan Situbondo wilayah timur,” ungkap Saiful Bahri.

Namun dibalik semua itu, kata Saiful, yang terpenting pondasi siswa itu terletak pada peningkatan penerapan moral dan agama setiap siswa. Sebab, jika moral dan agama siswa sudah bagus, saya yakin prestasi atau pencapaian ilmu lainnya akan mengikuti.

“Untuk mencapai itu, setiap pagi semua keluarga besar, mulai guru, siswa dan karyawan SMAN 1 Besuki berkomitmen untuk meraih keinginan bersama,” ujar Saiful Bahri.

Dengan perlahan namun pasti, aku Saiful Bahri, ia ingin rombel Smabes bisa mencapai 8 kelas pada tahun ajaran 2025 ini. Sebelumnya, baru bisa merealisasikan 6-7 kelas saja. Untuk itu Saiful Bahri berharap di dapodik juga bisa nyambung dengan keinginan tersebut.

“Ini bukan hanya memperhitungkan akademik saja, untuk non akademik kami prioritaskan juga. Kami minta kalau pemerintah mau memperhatikan Smabes, agar ekstra drumband dihidupkan kembali. Ini memerlukan biaya besar. Kalau peralatannya kami sudah ada,” tandas pria yang juga dosen Unars itu.

Berita Terkait :  Patuh Semeru di Kota Madiun, Petugas Gabungan Jaring Ratusan Pelanggaran Lalu Lintas

Dalam pandangan Saiful Bahri, keberadaan SDM di SMAN 1 Besuki sudah ada kemajuan yang luar biasa dibandingkan sebelumnya. Terbukti, urainya, setiap hari, karyawan, guru dan siswa kompak masuk sekolah 06.30 wib dengan langsung mengikuti pembelajaran.

“Jam segitu kami langsung apel. Dengan dilanjutkan sholat Dhuha selama empat hari dan membaca surat Al Waqiah. Baru setelah itu masuk kelas untuk mengikuti pembelajaran. Itu sudah berjalan bagus,” terang Saiful.

Kebijakan ini, tandas Saiful, kini banyak diadopsi oleh sekolah sekolah lain, tetapi tidak semuanya diterapkan dan hanya satu hari menggelar sholat Dhuha.Meski ini tidak diwajibkan ini sudah menjadi kebiasaan

“Membangun pendidikan siswa itu penting. Namun, yang terpenting adalah moralnya. Membangun anak menjadi cerdas mudah. Tetapi kalau memprioritaskan moral dan keagamaannya itu sulit. Agar siswa mudah dalam perjalanan siswa kedepan, kami agak untuk pembenahan moralnya,” aku dia.

Saiful kembali mengatakan, SMAN 1 Besuki dikenal masyarakat sebagai sekolah sambil mondok. Ini sangat bagus untuk diperhatikan oleh Pemkab. Ini akan ada balancing di wilayah barat jika bisa sama sama melayani 10 rombel.

“Terkait program lain seperti doble track dan program pojok baca juga bagus. Ini karena, program doble track dikhususkan bagi siswa yang tidak melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Tetapi menurut saya dengan melanjutkan kuliah akan lebih bagus lagi,” pungkas pria yang berdomisili di Jalan Anggrek, Kelurahan Patokan itu. [awi.gat]

Berita Terkait :  FKG UM Surabaya Sediakan Reward Dental Student Kit bagi Camaba

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru