28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Menag RI Nyatakan Komitmen Indonesia Jadi Produsen Pemikiran Islam Modern

Surabaya, Bhirawa
Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya (UINSA) gelar International Conference on Indonesia Islam. Dalam kesempatan ini, Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA tegaskan peran Indonesia dalam posisi Global usai Presiden Prabowo memiliki andil penting dalam perdananya Palestina.

Dalam kesempatan ini, Menag Nazaruddin menyampaikan komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo untuk membawa Indonesia berdiri sebagai produsen pemikiran Islam modern, bukan hanya sebagai konsumen gagasan dari negara-negara lain.

Pada forum itu, Nasaruddin menyampaikan bahwa kepemimpinan Indonesia, terutama di bawah Presiden Prabowo Subianto, semakin mendapat perhatian dunia Islam.

Ia menjelaskan Indonesia perlu merumuskan konsep, arah, dan muatan pemikiran untuk memperjelas posisinya sebagai pusat peradaban Islam baru.

“Kementerian Agama telah memulai rangkaian diskusi strategis di berbagai wilayah, termasuk Makassar, Medan, dan Surabaya, untuk menghimpun respons akademisi, media, dan tokoh internasional,”urainya pada konferensi pers usai pembukaan International Conference on Indonesian Islam: Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? yang digelar di Sport Center UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (26/11).

Dalam forum di Surabaya ini, ia menyebutkan bahwa Islam Indonesia perlu terus diperkenalkan kepada dunia.

“Seminar inilah di Surabaya ini memperkenalkan Islam Indonesia itu seperti apa. Kita akan expose bahwa Islam di Indonesia itu seperti yang diurai dalam seminar ini,” jelasnya.

Berita Terkait :  Apel Sholawat Jadi Ajang Refleksi, Bupati Fawait Paparkan Capaian 7 Bulan Kepemimpinan Jember

Menurutnya, dunia Islam kini memandang Indonesia sebagai rising star dalam pengembangan pemikiran Islam, demokrasi, hingga ekonomi modern. Bahkan, ia menyebut perlunya pembalikan arus rujukan intelektual keagamaan.

“Dulu orang Indonesia belajar ke Mesir dan Timur Tengah. Buku-buku Arab diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Sekarang harus dibalik. Buku-buku berbahasa Indonesia tentang Islam harus diterjemahkan ke bahasa Arab. Orang-orang Timur Tengah harus belajar Islam ke Indonesia,” ungkapnya.

Nasaruddin juga menyoroti keunggulan Indonesia yang memiliki stabilitas politik, ekonomi, kerukunan beragama yang kuat, serta populasi Muslim terbesar di dunia. Tak hanya itu, Nasaruddin juga mengatakan bahwa kawasan Indonesia berada di negara posisi silang artinya berada pada antara yang sangat strategis.

“Kita adalah negara paling stabil, dan 90 persen umat Islam di Indonesia adalah Sunni. Kita punya pondasi kokoh, toleransi beragama sudah selesai insyaAllah. Kementerian Agama menjadi faktor kerukunan yang tidak dimiliki negara lain,” tambah dia.

Ia menambahkan bahwa ke depan, bonus demografi, pembangunan sekolah unggulan, dan kesiapan generasi muda akan menguatkan posisi Indonesia sebagai kekuatan global.

Sementara itu, Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA, menyampaikan konferensi internasional ini menjadi ruang untuk menampilkan wajah Islam Indonesia kepada dunia.

“Seminar ini untuk membuka harapan bahwa di tengah tatanan global yang tidak baik-baik saja, Islam Indonesia perlu ditampilkan. Jawa Timur menjadi epicentrum pesantren dan harmoni, dan itu penting untuk dipromosikan,” ujarnya.

Berita Terkait :  BPBD Jatim Gercep Tangani Dampak Banjir Bandang Kabupaten Bondowoso

Prof. Muzakki menyebut, pada akhir rangkaian akan dibacakan Deklarasi Surabaya bersama mahasiswa internasional untuk mendukung visi Presiden Prabowo yang telah dirinci oleh Menteri Agama.

“Ini mendorong bagaimana pesantren bisa menjadi contoh toleransi dan hidup damai. Di ujung seminar akan ada Deklarasi Surabaya untuk mempromosikan gagasan Pak Presiden yang didetailkan oleh Pak Menteri,” jelasnya.

Konferensi internasional ini menjadi bagian dari upaya Indonesia memperkuat posisi sebagai pusat pemikiran Islam modern dan mempertegas perannya dalam membangun arah peradaban dunia Muslim di era pasca-perang. [ina.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru