Surabaya, Bhirawa
Semangat inovasi dan kemandirian mitra binaan PT. BPR Jatim (Perseroda), Bank UMKM Jatim, tampak dalam ajang Misi Dagang Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang digelar pada 5-6 November 2025. Tiga nasabah Bank UMKM Jatim dari sektor pertanian dan hortikultura memperkenalkan produk unggulan serta membuka peluang kerja sama pasar antardaerah.
Salah satunya adalah Agus Joko Susilo, pemilik Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot) Indonesia asal Kabupaten Kediri. Dalam misi dagang ini, Agus menampilkan aneka buah alpukat hasil pengembangannya, sebanyak 70 varietas unggulan yang memiliki karakter rasa, ukuran, dan tekstur berbeda.
Melalui riset dan pemuliaan mandiri, ia menghasilkan varietas alpukat yang tahan cuaca panas, berdaging tebal, dan memiliki cita rasa premium. “Setiap varietas punya keunggulan tersendiri. Ada yang cocok untuk dataran rendah, ada pula yang rasanya mirip mentega dengan kadar air rendah. Inilah yang membuat alpukat Indonesia, khususnya dari Kediri, semakin diminati,” terwng Agus Joko Susilo, yang kini mampu memproduksi hingga 4 ton buah dan 15 ribu bibit per bulan. Produknya telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Selain alpukat, dua komoditas buah dari nasabah Bank UMKM Jatim lainnya juga hadir dalam misi dagang ini, yakni jambu citra dari Srikandi Buah milik Miswanto dengan kapasitas produksi 1 kwintal per bulan, serta buah naga dari Karunia Buah milik Teguh Budi Santoso dengan produksi mencapai 1 ton per bulan.
Jambu citra produksi Srikandi dikenal berukuran besar dengan daging buah tebal, renyah, dan rasa manis segar yang stabil sepanjang musim.
Alhasil, jambu citra Srikadi menjadi favorit di pasar lokal dan luar daerah. Sementara buah naga dari Karunia unggul karena warna dagingnya merah pekat, daging tebal, rasa manis alami, dan kadar air tinggi yang segar di lidah. Buah naga Karundia sering dikonsumsi langsung maupun olahan minuman sehat.
Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad, menyampaikan apresiasi atas partisipasi nasabah binaan yang terus berinovasi. “Keikutsertaan nasabah kami di misi dagang ini membuktikan bahwa UMKM Jawa Timur memiliki daya saing tinggi. Bank UMKM Jatim tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga berkomitmen membuka akses pasar dan memberikan pendampingan agar UMKM kita naik kelas,” terangnya, Senin (10/11) .
Ketiga pelaku usaha pertanian tersebut merupakan nasabah pembiayaan produktif sektor agrikultura melalui skema Prokesra. Kredit dengan bunga ringan, hanya 3% per tahun, membantu para petani melakukan pemuliaan terhadap produk buah-buahan sehingga mempunyai kualitas yang baik.
Hasilnya, stan buah binaan Bank UMKM Jatim menjadi salah satu yang ramai dikunjungi. Pengunjung antusias mencicipi buah segar dan menanyakan peluang kerja sama distribusi antarwilayah. Antusiasme ini menunjukkan minat tinggi masyarakat terhadap kualitas buah.
Pimpinan Cabang Bank UMKM Jatim Kediri, Suwarno, menambahkan potensi agrikultura di Kediri terus tumbuh pesat. “Kami bangga dengan inovasi Pak Agus yang berhasil mengembangkan puluhan varietas alpukat unggul.
Kehadirannya di misi dagang menjadi bukti nyata bahwa petani kita mampu menghadirkan produk berkualitas dan siap bersaing di pasar nasional,” ujar Suwarno.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank UMKM Jatim Banyuwangi, Agus Handoyo, menjelaskan bahwa sektor hortikultura di wilayahnya memiliki prospek cerah, terutama untuk jambu citra dan buah naga.
“Dengan pembiayaan yang tepat dan pendampingan berkelanjutan, para petani di Banyuwangi dapat menjaga kontinuitas dan kualitas hasil panen. Produk buah segar dari Banyuwangi kini mulai dilirik pasar luar daerah karena rasanya yang khas dan kualitasnya yang stabil,” jelas Agus Handoyo.
Melalui keikutsertaan dalam berbagai misi dagang, Bank UMKM Jatim terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat UMKM.
Berbagai macam produk skema permodalan dan investasi dihadirkan sesuai kebutuhan pelaku UMKM untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi daerah. [riq.ca]