Pemprov, Bhirawa
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim tengah menyiapkan Kemah Integrasi Pemuda dan Pasar Pemuda UMKM untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda 2025. Program ini diharapkan mampu menjadi wadah kreatif dan kolaboratif bagi generasi muda untuk berjejaring serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Kepala Dispora Jatim Hadi Wawan Guntoro menjelaskan, peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini tidak hanya dilakukan dengan upacara, tetapi juga diisi kegiatan yang menumbuhkan partisipasi aktif kaum muda.
“Kami ingin peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak sekadar upacara, tapi menjadi wadah bagi anak muda untuk berkreasi dan berkolaborasi,” ujarnya di Surabaya, Senin (27/10).
Tahun ini, Dispora Jatim bersama Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Organisasi Kepemudaan Tingkat Provinsi (OKT) merancang konsep kegiatan secara kolaboratif. Salah satunya adalah Kemah Integrasi Pemuda Amukti Palapa Nusantara, yang menjadi forum pertemuan antarorganisasi kepemudaan untuk berdiskusi dan membangun jejaring.
“Forum seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Kami ingin seluruh OKP bisa bertemu, bertukar gagasan, dan memperkuat solidaritas,” imbuh Hadi.
Selain kegiatan kemah, Pemprov Jatim juga menghadirkan Jatim Youth Market, ajang pameran dan penjualan produk dari para pelaku UMKM muda. Sekitar 30 hingga 40 pelaku usaha muda turut berpartisipasi dalam kegiatan yang terbuka untuk masyarakat umum tersebut.
“Kami ingin semangat wirausaha tumbuh dari kalangan pemuda. Pasar ini menjadi wadah mereka untuk belajar mandiri dan berjejaring,” katanya.
Rangkaian kegiatan peringatan Sumpah Pemuda 2025 juga diisi dengan ziarah ke makam pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” Wage Rudolf Soepratman, lomba kreasi baris-berbaris, festival band, lomba video pendek, serta Festival Wedang Nusantara yang menampilkan lebih dari 100 jenis minuman tradisional dan modern.
Hadi berharap seluruh kegiatan ini dapat memperkuat sinergi dan semangat generasi muda Jatim dalam berperan aktif membangun daerah.
“Kami ingin pemuda Jatim tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku pembangunan,” pungkasnya.[tam]