Pemkab Bojonegoro,Bhirawa.
Angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro, menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebanyak 144,90 ribu jiwa atau 11,49 persen, turun dibandingkan periode Maret 2024 yang mencapai 147,33 ribu jiwa atau 11,69 persen. Dengan demikian, terdapat penurunan sekitar 2.430 jiwa penduduk miskin dalam kurun satu tahun terakhir.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Achmad Gunawan , menyampaikan bahwa penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan hasil dari berbagai intervensi dan program pemberdayaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
“Penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari berbagai program pemberdayaan ekonomi produktif, masuknya investasi yang menyerap tenaga kerja, serta penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat,” kata Gunawan, Kemarin (26/10).
Lebih lanjut, Gunawan menjelaskan bahwa salah satu program unggulan Pemkab Bojonegoro yang berkontribusi besar terhadap penurunan angka kemiskinan adalah Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri).
” Program ini difokuskan untuk memberdayakan masyarakat melalui usaha peternakan ayam petelur yang dikelola secara mandiri,” ujarnya.
Program Gayatri didukung melalui pendanaan dari berbagai sumber, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), serta dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan di Bojonegoro. Untuk pelaksanaannya, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp140,9 miliar.
Gunawan menambahkan, Pemkab Bojonegoro akan terus memperkuat upaya pengentasan kemiskinan dengan meluncurkan berbagai program inovatif yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Ke depan, pemerintah daerah akan melakukan intervensi melalui inovasi program lainnya agar tren penurunan angka kemiskinan dapat terus berlanjut,” tandasnya. [bas.dre]