Bondowoso, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang bersumber dari APBD Tahun 2025 kepada sejumlah kelompok tani.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid kepada perwakilan kelompok tani penerima manfaat pada Senin (20/10) di Kantor Dispertan setempat.
Bantuan yang diberikan meliputi tujuh jenis alat dan mesin, yakni pompa air, cultivator, handsprayer, sepeda motor roda tiga, mesin perajang, genset kecil, dan pulper.
Acara penyerahan dihadiri oleh Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) se-Kabupaten Bondowoso.
“Program ini bukan sekadar seremoni, tetapi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap nasib petani,” ungka Bupati Hamid dalam sambutannya.
Menurutnya, modernisasi pertanian merupakan kunci dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Dengan teknologi tepat guna, para petani diharapkan mampu mengolah lahan, menanam, hingga panen secara lebih efisien.
“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi Bondowoso. Maka tugas pemerintah tidak hanya memberikan modal, tetapi juga akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan pendampingan berkelanjutan,” urainya.
Tak lupa, Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari OPD, penyuluh, hingga para petani yang menjaga keberlanjutan sektor pertanian.
Lora Hamid pun berharap, bantuan alsintan ini menjadi pemicu semangat baru untuk mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan di Bondowoso.
Sementara itu, Kepala Dispertan Bondowoso, Mulyadi, menegaskan bahwa seluruh bantuan merupakan murni program dari Pemerintah Daerah melalui Bupati Bondowoso, tanpa unsur lain.
“Kami sudah melakukan running test terhadap mesin peralatan yang akan diserahkan dan alhamdulillah semua berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Mulyadi mengingatkan agar bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para penerima. Jika terjadi kerusakan, perbaikan diharapkan bisa dilakukan secara mandiri. Selain itu, bantuan tidak boleh dipindahtangankan atau dijual.
“Karena ini adalah murni bantuan dari pemerintah daerah melalui APBD serta sudah jelas untuk penerimanya dan tepat sasaran, serta bantuan tersebut itu adalah tanggung jawab penerima berdasarkan nama dan nomor KTP yang sudah pas dan tepat,” tegasnya.
Program ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Bondowoso serta meningkatkan kapasitas dan kemandirian petani dalam jangka panjang. [san.gat]