Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menerima cindera mata dari Deputi Bidang Kerjasama Kementrian Investasi dan Hilirisasi Prof.Dr. Tirta Nugraha Musritama Ph.D
Kota Malang, Bhirawa.
Pemerintah bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menegaskan pentingnya proteksi hukum dan stabilitas dalam pelaksanaan investasi di daerah guna menciptakan ekosistem investasi yang aman dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D, dalam sebuah forum diskusi yang digelar di Kota Malang, kemarin.
“Proteksi investasi bukan hanya soal kepastian hukum, tetapi juga soal stabilitas dan kepercayaan. Perjanjian yang disepakati harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh semua pihak,” ujar Prof. Tirta.
Forum yang bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat peran perempuan dalam sektor investasi dan pembangunan ekonomi daerah. Acara dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas publik.
“Even hari ini memperkuat posisi investasi dalam pembangunan. Kita ingin investasi juga menyentuh aspek inklusif dan berkeadilan,” tambahnya.
Kota Malang dipandang sebagai salah satu daerah dengan potensi investasi yang besar. Oleh sebab itu, komunikasi publik menjadi kunci dalam membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat terhadap program-program investasi yang dijalankan.
“Yang kita cari adalah komunikasi yang terbuka dan jujur dengan publik. Investasi itu bukan hanya urusan pusat, tapi juga harus tumbuh dari daerah. Malang punya potensi besar,” tegas Prof. Tirta.
Dalam forum tersebut, pemerintah menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah, serta perlunya pengawasan dan evaluasi berkelanjutan agar investasi berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.
“Kita kumpul di sini bukan hanya untuk bicara, tapi untuk merumuskan langkah nyata. Perlindungan hukum, transparansi, dan komunikasi publik adalah fondasi utama investasi yang sehat,”pungkas. (mut.hel)