25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dies Natalis ke-18 dan Pengukuhan Guru Besar Ma Chung


Kampus Harus Menghasilkan Hilirisasi dan Ketahanan Pangan
Kota Malang, Bhirawa
Prof. Dr. Dyah Sawitri MM Kepala LLDIKTI Wilayah VII, saat menghadiri Dies ke 18 dan pengukuhan dua guru besar Universitas Ma Chung Senin (7/7) kemarin, memberikan pesan bahwa gelar guru besar merupakan bentuk kehormatan sekaligus tanggung jawab besar.

Menurut dia, para dosen dituntut tidak hanya produktif secara ilmiah, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Di kesempatan tersebut, ia juga menguraikan program “Kampus Berdampak” Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), yang menekankan pentingnya nilai dan kontribusi nyata dari perguruan tinggi.

“Kampus harus menghasilkan karya-karya berdampak seperti hilirisasi, ketahanan pangan, dan pengentasan kemiskinan agar benar-benar menjadi agen perubahan,”tambahnya. Pada dies yang bertajuk “Collective Impact for Sustaining Growth”, itu kampus tersebut melakukan pengukuhan dua Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, bertempat di Gedung Balai Pertiwi, Universitas Ma Chung,

Prof. Dr. Stefanus Yufra M. Taneo, M.S., M.Sc., Rektor Universitas Ma Chung, mengutarakan, menyampaikan bahwa selama satu tahun terakhir, universitas telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Disebutkan dia, terdapat peningkatan jumlah dan mutu riset, penguatan kerja sama internasional, serta kemajuan dalam tata kelola dan sumber daya manusia menjadi beberapa pencapaian utama.

“Penambahan dua Guru Besar baru ini tidak hanya memperkaya khasanah keilmuan di lingkungan kampus. Selain itu juga memperkuat reputasi Universitas Ma Chung sebagai institusi yang siap bersaing secara global,” ujar Prof. Stefanus.

Berita Terkait :  Permudah Layanan, Bansos 1.094 Lansia Pemkot Mojokerto Diantar ke Rumah Penerima

Sementara dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si. memaparkan pentingnya Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Budaya. Tantangan Pemimpin di Tengah Keragaman Budaya Global dan Etika Kepemimpinan Digital. Gagasan tersebut lahir dari proses refleksi ilmiah serta interaksi akademik yang mendalam.

Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si. menyampaikan orasi berjudul “Prosumption di Era Kapitalis Digital: Monetisasi atau Kreatifitas?”. Ia menyoroti pergeseran peran konsumen menjadi produsen dalam era ekonomi berbasis platform digital.

Acara pengukuhan ini dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof. Dr. Dyah Sawitri, M.M., dan sejumlah tokoh pendidikan dari dalam dan luar negeri.

Ketua Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera, Tee Teguh Kinarto, juga mengungkapkan harapannya agar semangat Dies Natalis ke-18 ini menjadi motivasi baru dalam mewujudkan visi strategis universitas.

“Ma Chung kini memasuki usia dewasa. Dengan semangat kolektif, kami yakin universitas ini akan menjadi institusi unggulan, pilihan masyarakat, dan mandiri pada 2027,” ungkapnya.

Selain pengukuhan guru besar, perayaan Dies Natalis ini juga menjadi momentum pemaparan Laporan Rektor yang mencakup capaian di berbagai bidang, seperti pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kerja sama, kemahasiswaan, serta publikasi ilmiah dan eksistensi media.

Universitas Ma Chung tercatat telah menghasilkan lebih dari 125 publikasi ilmiah, memperluas jaringan kerja sama internasional, serta mencatat pertumbuhan signifikan dalam eksistensi media dengan 258 liputan online sepanjang tahun akademik.

Berita Terkait :  Komitmen Wujudkan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Universitas Ma Chung menegaskan peran dan komitmennya dalam membangun institusi yang berkelanjutan melalui dampak kolektif yang nyata. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru