Kota Batu, Bhirawa
Tak kurang dari 75 anak dari keluarga kurang mampu di Kota Batu telah mendaftar sebagai peserta didik Sekolah Rakyat (SR). Mereka akan mengikuti pembelajaran jenjang SMP dengan menggunakan sistem asrama penuh.
Ke 75 anak itu terdiri atas 35 murid laki-laki, dan 40 murid perempuan yang akan mengawali saat Sekolah Rakyat telah dimulai dan difungsikan.
Semua murid baru ini akan dibentuk dalam tiga rombongan belajar (rombel) perdana atau pertama.
Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan komitmennya untuk segera menuntaskan proses administrasi dan penerbitan Surat Keputusan (SK) bagi para siswa.
“Sebagai Wali Kota, saya menyambut baik antusiasme masyarakat untuk mengikuti Sekolah Rakyat. Insya Allah, sebanyak 75 anak ini segera kami tetapkan sebagai peserta didik Sekolah Rakyat Kota Batu,” ujar Nurochman, Selasa (20/5).
Pria yang akrab disapa Cak Nur ini telah mendampingi Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan berdialog bersama para orang tua daribpara calon murid Sekolah Rakyat. Ia menegaskan bahwa pengadaan Sekolah Rakyat ini merupakan komitmen Presiden RI, Prabowo Subianto dalam upaya menghapus kemiskinan melalui akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Dalam sesi dialog tersebut, Cak Nur maupun Gus Ipul menerima harapan para orang tua murid terhadap keberadaan Sekolah Rakyat. Pujiati, seorang buruh cuci, menilai sekolah ini dapat menumbuhkan kedisiplinan anak. “Senang sekali, anak-anak jadi bisa ngaji teratur, sekolahnya juga teratur, nggak main HP terus,” ungkap Pujiati.
Orang tua lainnya, Anis Berti, juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dengan diselenggarakannya Sekolah Rakyat. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya SR. Karena adanya SR ini membuat anak- anak mempunyai semangat tinggi untuk sekolah.
Melihat besarnya minat masyarakat dan kesiapan pemerintah daerah maka penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Batu akan menjadi salah satu percontohan nasional. Apalagi program ini merupakan sarana untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan.”Gus Ipul juga menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah program berkelanjutan yang menjadi komitmen negara dalam pengentasan kemiskinan melalui pendidikan,” jelas Nurochman.
Diketahui, Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan dilaksanakan Kementerian Sosial (Kemensos). Dan di Kota Batu, Jawa Timur, program SR ini mendapatkan respon dan antusiasme warga sangat tinggi. Dan di Kota Wisata ini program SR dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Bimasakti.
Saat berkunjung ke Kota Batu, Gus Ipul juga menyempatkan diri mengunjungi rumah salah seorang calon siswa Sekolah Rakyat. Hal ini dilakukan agar untuk mengetahui kondisi latar belakang keluarga calon siswa sekaligus memastikan program SR telah dilaksanakan tepat sasaran. Artinya, program SR bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat ini memang diperuntukkan bagi mereka yang berada di desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN). Desil 1 itu 10 persen penduduk Indonesia terbawah yang di situ adalah miskin dan miskin ekstrem. Dipastikan anak- anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat akan tinggal di asrama dengan lingkungan yang baik sehingga bisa belajar dengan tenang. Danbketika mereka sudah lulus diharapkan bisa menjadi agen perubahan untuk diri sendiri, untuk keluarga, dan untuk lingkungan.
Diingatkan oleh Gus Ipul agar Pemerintah Daerah tidak melakukan KKN dalam proses seleksi siswa Sekolah Rakyat. “Tidak boleh ada KKN, tidak boleh ada titipan-titipan termasuk dari titipan menteri, titipan gubernur, titipan itu tidak ada,” pesan Gus Ipul saat berdialog dengan warga Kota Batu. [nas.gat]