Kota Pasuruan, Bhirawa
Dinkes Kota Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada pedagang jajanan takjil yang dijual selama Ramadan di Kota Pasuruan. Sidak digelar agar masyarakat aman saat mengkonsumsinya. Hasil sidak tersebut belum diketahui, lantaran masih menunggu uji laboratorim kandungan. Pemeriksaan dilakukan dengan rapid test. Tujuannya untuk mengetahui kandungan zat berbahaya. Seperti penggunaan boraks, formalin hingga lainnya.
Pantauan di lokasi, Sabtu (15/3), sidak dilaksanakan di titik-titik jujukan masyarakat saat berburu takjil. Yakni, di Jalan Sultan Agung, Alun-alun Kota Pasuruan hingga Jalan Karya Bakti. Petugas mengambil sempel setiap penjual jajanan yang dicurigai. Selanjutnya dilakukan uji laboratorium kandungan. “Sidak ini untuk memastikan jajanan takjil yang dijual selama Ramadan aman dikonsumsi warga. Kita hanya melakukan pengawasan dan pembinaan makanan takjil saat Ramadan,” ujar Ketua Tim Kerja Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Dwi Lestari.
Dalam hal ini, petugas mengambil 20 sampel dari jenis makanan dan minuman yang dijajakan para penjual. Seperti cilok, cireng, cilor, mie basah, sempol, kue tok, bakso, dan sejumlah aneka es buatan. “Pemeriksaan ini dengan rapid test, untuk mengetahui kandungan zat berbahaya, seperti penggunaan boraks, formalin, rhodamin B hingg metanil yellow,” papar Dwi Lestari.
Ia menjelaskan bahwa sidak makanan takjil adalah program pengawasan yang setiap tahun dilaksanakan selama Ramadan. Karena, makanan ringan sering kali diburu para konsumen menjelang berbuka puasa. “Harapan kami nanti supaya masyarakat merasa aman dan nyaman untuk membeli makanan takjil di Kota Pasuruan,” imbuh Dwi Lestari.[hil.ca]