Usai Tugas Pj Wali Kota Batu Berakhir
Dindik Jatim, Bhirawa
Usai menuntaskan masa kerjanya sebagai Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai kembali fokus dengan jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Di hari pertama kerjanya, Jumat (21/2) pria berkacamata ini menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan 24 Kepala Cabang Dindik Wilayah untuk kemudian di sampaikan kepada setiap sekolah.
Ada beberapa poin yang dibahas dalam rakor tersebut. Utamanya soal peningkatan kualitas dan prestasi pendidikan Jawa Timur. Aries menginstruksikan kepada kepala Cabdin untuk segera melakukan pemetaan kesiapan sekolah dan murid dalam menghadapi SNBP dan SNBT yang langsung mendapatkan perhatian dari masing-masing cabang dinas.
Berikutnya, Aries juga meminta seluruh cabang dindik wilayah dan kepala bidang Dindik Jatim fokus dalam program Tahun Inovasi. Mengingat di tahun 2025 ini, Aries telah mencanangkan tahun inovasi pendidikan. Di mana pada Januari lalu, pihaknya telah meluncurkan East Java Innovation Education Summit 2025.
“Kita berharap pendidikan di Jawa Timur melalui program ini semakin inovatif dan kreatif sehingga guru dan murid semakin bergairah untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan inovasi yang dilakukan,” tegasnya.
Aries menegaskan, baik Cabang Dinas, Kepala Bidang, Kepala UPT maupun kepala sekolah wajib memiliki inovasi bagi lembaga satuan pendidikan baik negeri maupun swasta serta dilingkungan Dinas Pendidikan.
“Ini harus kita dorong agar semua bergerak mengembangkan pendidikan jadi kita tdk boleh terpaku hanya dengan regulai terkait kurikulum saja tapi bisa berinovasi mengembangkan pendidikan itu sendiri,” tegasnya.
Tak hanya itu, dalam memperkuat program Inovasi Pendidikan, pihaknya juga membentuk Student Achievement Center (SAC) di satuan pendidikan, khususnya pada jenjang SMA. Program ini digagas untuk meningkatkan prestasi dan kualitas pendidikan di Jatim. Serta memeratakan prestasi siswa baik tingkat nasional maupun internasional.
“Dalam program SAC, siswa di godok dan dimatangkan prestasinya dibidang science, humaniora dan bidang olahraga dan seni. Pematangan ini untuk meraih prestasi yang diharapkan,” terangnya.
Fokus bahasan berikutnya yakni, instruksi Aries dalam memperkuat pengawasan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) serta anggaran lainnya termasuk PIP.
“Tidak boleh sekolah atau guru memegang kartu PIP dengan alasan apapun termasuk mendampingi murid untuk mengambil dengan alasan apapun. Karena PIP ini hak murid agar jangan sampai pendidikannya terputus karena masalah ekonomi,” terangnya.
Dalam rakor ini, Aries menekankan, agar semua pihak patuh terhadap regulasi terhadap pengelolaan angggaran pendidikan, baik bantuan BPOPP dari Provinsi dan BOSP dari pemerintah Pusat termasuk PIP.
“Seluruh regulasi saya berharap agar semua dijalankan dengan tertib administrasi, cabang dinas wajib mengawasi dan mengontrol setiap penggunaan anggaran yang dikelolah sekolah,” kata Aries menekankan.
Aries menambahkan, dalam penyelenggaraan pendidikan kemampuan pemerintah terbatas. Di lain sisi, kebutuhan sekolah jumlahnya cukup banyak dengan sarana prasarana terbatas. Apalagi rehab sekolah juga dibutuhkan untuk perbaikan bangunan yang berumur tua dan banyak yang rusak. Karenanya dalan Permendikbud peran serta masyarakat melalui komite, diharapkan melibatkan masyarakat dalam partisiasi Pendidikan. [ina.fen]
