Kab Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mengatasi banjir di wilayah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Yakni, mengurangi volume air banjir dengan memompa air ke sungai.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menyatakan penyedotan air dilakukan agar volume air banjir di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan bisa cepat surut.
“Penyedotan air dengan menggunakan pompa-pompa kita lakukan mulai dini hari ini tadi. Pompa-pompa ini kita tempatkan ke sejumlah titik-titik banjir,” ujar Sugeng Hariyadi, Senin (9/12).
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Pasuruan, genangan banjir masih terjadi di sejumlah titik di lima desa, di Kecamatan Rejoso.
Lima desa itu di Kawisrejo, Kedungbako, Rejoso Lor, Toyaning, Jarangan dan Patuguran. Sedangkan, ketinggian air bervariasi, dengan tertinggi mencapai 70 sentimeter.
“Banjir di kawasan ini sudah berlangsung selama tiga hari ini. Lamanya banjir karena permukiman warga lebih rendah dari sungai. Makanya, dilakukan penyedotan air,” jelas Sugeng Hariadi.
Pompa air berjenis portabel tersebut dari Dinas PU Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pompa itu ditempatkan di Desa Rejoso Lor.
“Penyedotan dilakukan semaksimal mungkin. Yang mengoprasikan dari pihak kita dibantu perangkat desa dan masyarakat,” imbuh Sugeng Hariadi.
Sementara itu ratusan warga di lima desa, di Kecamatan Rejoso memilih bertahan di posko pengungsian. Alasan warga terdampak itu dikarenakan ketinggian air banjir masih mencapai setengah meter lebih.
Total ada sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) saat ini bertahan di posko pengungsian Desa Jarangan. Mereka memilih bertahan karena rumah masih terendam dan belum bisa ditempati.
“Saya belum bisa balik ke rumah, karena kondisinya rumah masih terendam air banjir. Sehingga, saya bersama keluarga memutuskan bertahan di posko pengungsian banjir,” papar Maliah, warga Dusun Bandaran, Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. [hil.dre]