Sekda Tri Hariadi bersama anggota Forkopimda Tulungagung saat melepas keberangkatan kirab Pataka Kabupaten Tulungagung, Kamis (14/11).
Tulungagung, Bhirawa.
Untuk pertama kalinya Pemkab Tulungagung melakukan kirab pataka dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-819. Kirab pataka dilepas dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (14/11).
“Tujuan dari kirab Pataka Kabupaten Tulungagung ini agar masyarakat semua tahu Kabupaten Tulungagung sudah berusia 819 tahun,” ujar Sekda Tulungagung, Tri Hariadi, usai melepas keberangkatan kirab pataka bersama Forkopimda Tulungagung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Diakui dia, masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui saat ini Kabupaten Tulungagung sedang memperingati hari ulang tahunnya, sehingga mereka kurang antusias untuk memeriahkannya.
“Karena itu dilakukan kirab pataka di seluruh wilayah kecamatan di empat eks wilayah kawedanan,” sambungnya.
Tri Hariadi berharap dengan pelaksanaan kirab pataka, masyarakat Tulungagung ikut memeriahkan peringatan Hari Jadi Tulungagung ke-819. Tidak hanya di tingkat kabupaten dan kecamatan, tetapi juga bisa sampai ke desa-desa.
“Tahun ini tema dari peringatan Hari Jadi Tulungagung ke-819 adalah Tulungagung berkarya membangun bersama untuk maju. Maknanya, siapa pun warga Tulungagung diharapkan berkarya dan mempunyai visi yang sama memajukan Kabupaten tulungagung dari berbagai bidang, seperti di bidang IT, seni, budaya dan lainnya,” paparnya.
Selanjutnya, ia pun menyatakan jika dalam acara kirab pataka yang akan berlangsung sampai Minggu (17/11) itu dilibatkan juga KPU Tulungagung. Pelibatan KPU Tulungagung untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada Tulungagung 2024. Utamanya kesuksesan partisipasi pemilih datang ke TPS pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Harapan kami di pilkada minimal bisa sama dengan tingkat partisipasi di pilpres yang 80,2 persen. Bahkan bisa lebih,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Tulungagung, Marsono menyatakan dewan mendukung kegiatan kirab pataka yang baru pertama kali dilakukan pada peringatan Hari Jadi Tulungagung ke-819.
“Kami mendukung. Selama itu untuk kemaslahatan masyarakat Tulungagung,” katanya.
Adanya kirab pataka yang sebelumnya tidak ada, menurut dia, merupakan bagian dari dinamika perubahan dalam rangka evolusi budaya. Namun tidak mendegradasi peradaban.
“Apa yang sudah baik dipertahankan. Ketika bisa ditambahkan menjadi lebih baik, mengapa tidak,” tuturnya. (wed.hel)