Kota Batu,Bhirawa.
Pemkot Batu terus berupaya memperkuat Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini diwujudkan dengan menggelar kegiatan dan pelatihan. Di antaranya pemkot berupaya meningkatkan skala bisnis UMKM dengan memberikan pembekalan kepada Industri Kecil Menengah (IKM). Sebelumnya, pelatihan manajemen finansial untuk memperkuat pengelolaan keuangan para pelaku ekraf dan UMKM.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menekankan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha dan dukungan dari PHRI dan KADIN dalam mengembangkab ekraf dan UMKM di tengah masyarakat. “Saya menggarisbawahi bahwa ada tantangan dalam memperkuat pengemasan dan keberadaan produk UMKM di objek wisata,” ujar Aries AP, Selasa (12/11).
Ia menjelaskan bahwa pada bulan Desember mendatang, Kota Batu akan meresmikan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Agro Kreatif. Pusat layanan tersebut akan ditempatkan di Pasar Induk Among Tani. Dan PLUT Agro Kreatif ini akan menjadi pusat pengembangan UMKM berbasis agro dengan pendekatan hexahelix.
“Dengan upaya kolaboratif dan inovatif, Pemkot Batu berharap produk lokal semakin berdaya saing, baik di pasar nasional maupun internasional,” harap Pj wali kota.
Untuk itulah beberapa waktu lalu, Pemkot Batu melalui Diskoperindag telah melaksanakan kegiatan Scale Up Business bagi IKM. Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Kusuma Agruwisata Kota Batu ini bertujuan unuk meningkatkan skala bisnis dari para pelaku ekraf dan UMKM yang ada di Kota Wisata Batu (KWB).
Sebelum melakukan pembekalan terhadap peningkatan skala bisnis ini, Pemkot melalui Gekrafs Kota Batu juga telah memberi pelatihan kepada pelaku UMKM dalam mengatasi kelemahan mengatur keuangan.
Meskipun UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Kota Batu, namun dalam pengembangannya seringkali terkendala lemahnya pengelolaan administrasi dan keuangan. Hal ini menginisiasi Pemkot Batu menggelar pelatihan keuangan UMKM.
Pelatihan ini diharapkan akan membuat pelaku UMKM bisa semakin membuka wawasan bisnis dan perpajakan. “Dengan palatihan ini diharapkan kendala perkembangan UMKM dalam mengatur administrasi dan manajemen keuangan bisa terataai,” jelas Lalu Mahendra, Ketua Gekrafs Kota Batu.
Ia menjelaskan bahwa UMKM di Kota Batu memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan. Dan tantangan seperti kurangnya pengetahuan keuangan dan perpajakan, seringkali menghambat perkembangan UMKM. Selain itu Gekrafs juga mengharapkan terus meningkatnya kolaborasi di tengah maraknya usaha berlatar belakang UMKM. [nas.wwn]
