27 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

BPBD Jatim Libatian Tiga Daerah dalam Renkon Siaga Erupsi Gunung Raung


BPBD Jatim, Bhirawa
BPBD Jatim merespon aktivitas vulkanik Gunung Raung yang terjadi beberapa waktu lalu, dengan menggelar Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi (Renkon) menghadapi ancaman erupsi Gunung Raung.

Renkon yang digelar mulai tanggal 27-29 Agustus 2024 di Hotel Aston Banyuwangi ini, melibatkan tiga daerah, yakni Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan gladi ruang erupsi Gunung Raung yang melibatkan semua peserta, tidak terkecuali perwakilan relawan disabilitas.

Hadir mewakili Kalaksa BPBD Jatim dalam acara ini, Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy dan Penata PB Ahli Madya, Sriyono. Kalaksa BPBD tiga daerah, Sekjen FPRB Jatim, Catur Sudarmanto; perwakilan TNI Polri, perangkat Kecamatan, fasilitator dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim dan Sancaka Institut juga turut terlibat dalam kegiatan ini.

“Penyusunan Renkon Gunung Raung ini dimaksudkan sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana erupsi gunung api dan mengurangi risiko bencana yang terjadi,” kata Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy.

Dijelaskannya, skenario yang disusun sepanjang kegiatan ini dirancang secara detail, mulai dari fase siaga darurat, tanggap darurat hingga transisi darurat. Kemudian pembentukan dan pembagian klaster di masing-masing wilayah juga turut dirancang secara terinci.

Hal itu dimaksudkan, lanjut Dadang, agar saat terjadi erupsi, lembaga pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat setempat telah mengetahui tugas masing-masing. Termasuk tugas mengevakuasi kelompok masyarakat rentan, seperti lansia, kelompok disabilitas dan anak-anak, yang ada di wilayah rawan bencana sesuai dengan data yang telah diinventarisasi.

Berita Terkait :  PPP Resmi Serahkan SK Remomendasi Usung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, Khofifah: Siap Ikhtiar Maksimalkan Kemenangan

“Dalam penyusunan Renkon ini skenario yang kita buat adalah yang terberat. Itu agar kita siap dengan kondisi terburuk. Kalau pun kejadiannya nanti tidak separah yang dirancang, berarti kita lebih siap menghadapinya,” terangnya.

Diharapkannya dokumen Renko ini bisa diteruskan ke masyarakat. “Kami berharap dokumen Renkon yang telah dibuat berdasar kesepakatan semua elemen ini, bisa disosialisasikan kepada masyarakat di wilayah masing-masing,” pungkasnya. [bed.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img