Jember, Bhirawa
Ada yang berbeda dalam pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jember tahun ini. Muhammad Fawait dan Djoko Susanto, atau yang akrab disapa Gus Djos, datang dengan cara yang tak biasa saat daftar di KPU Kabupaten Jember, Rabu (28/8/2024).
Ratusan motor oleh koalisi 15 partai politik dan ribuan relawan muda mendampingi pasangan Gus Djos. Pemandangan langka ini sontak menyita perhatian warga Jember.
“Kami Naik Motor, Karena Kami Anak Muda!,” kata Gus Fawait.
Mengendarai sepeda motor bersama relawan, Gus Fawait mengirimkan pesan yang jelas. Mereka mewakili semangat muda yang energik dan dinamis.
“Kami anak muda dan ingin Jember menjadi tempat yang asyik, bukan hanya bagi kalangan tertentu, tapi juga anak muda bisa merasa enjoy tinggal di sini,” kata Gus Fawait dengan penuh semangat sebelum mendaftar di KPU Jember.
Tak hanya soal semangat muda, pasangan ini juga memilih pendekatan sederhana. “Kami anak petani, anak desa. Di saat rakyat Jember masih banyak yang hidup dalam kemiskinan, tidak mungkin kita datang dengan kemegahan,” tambahnya.
Gus Djos mendapat dukungan luar biasa dari 15 partai politik, yang disebutnya sebagai koalisi paling solid yang pernah ada di Jember.
Mereka percaya, ini saatnya memberi kesempatan kepada santri dan anak muda untuk memimpin Jember menuju perubahan nyata.
“Belum pernah ada Bupati Jember dari kader partai politik, dari anak muda, apalagi seorang santri. Jember, dengan jumlah pesantren terbanyak di Jawa Timur, sudah waktunya dipimpin oleh santri,” ujarnya penuh harap.
Dengan visi “Jember Baru, Jember Lebih Baik,” Gus Fawait dan Djoko Susanto siap membawa angin segar ke panggung politik Jember.
Bertekad memerangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan di pedesaan, dan memperbaiki kehidupan masyarakat, Gus Djos optimistis mereka akan memberikan perubahan signifikan bagi kabupaten yang terkenal dengan potensi agraris dan penduduk pesantrennya ini.
Pendaftaran mereka tidak hanya menjadi momen politik, tetapi juga perayaan semangat kebersamaan dan kesederhanaan, yang sangat mengakar dalam budaya Jember.
Dengan dukungan koalisi besar dan ratusan motor yang mengiringi, Gus Fawait dan Djoko Susanto telah mengirimkan pesan kuat: mereka datang bukan hanya untuk bertarung, tetapi untuk memimpin perubahan bagi Jember yang lebih baik. (geh)
