Kota Blitar, Bhirawa.
Trauma dampak kekeringan dan kekurangan air bersih di Kota Blitar tahun 2023 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar menyiapkan sekitar 21 tandon air untuk mengantisipasi bencana kekeringan dampak kemarau pada tahun 2024 ini.
Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah tandon air dan diletakkan di wilayah Kota Blitar yang mengalami krisis air bersih karena kekeringan pada kemarau pada kasus tahun 2023 lalu.
“Kami siapkan 21 tandon air bersih sebagai antisipasi bencana kekeringan dampak kemarau,” kata Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli.
Lanjut Agus Suherli, sampai sekarang dikatakannya di wilayah Kota Blitar belum ada laporan kekeringan dampak kemarau pada tahun 2024 ini, namun pihaknya siap dan tanggap serta sudah mengantisipasi dengan menyiapkan personel dan sarana prasarana untuk menghadapi kemarau panjang tahun ini.
“Secara teknis dan personil kami siap, namun kami juga berharao tidak ada bencana di Kota Blitar,” ujarnya.
Tambah Agus Suherli, jika melihat pada peristiwa kekeringan di Kota Blitar pada 2023 lalu, BPBD Kota Blitar mengalami kekurangan tandon untuk menampung air hasil dropping di masyarakat, sehingga tahun ini pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 21 tandon air yang akan digunakan menampung dropping air di masyarakat yang mengalami krisis air bersih.
“Tahun ini kami mendapat bantuan 15 unit tandon air dari Provinsi, dan kami juga sudah memiliki enam tandon air, sehingga total tandon air yang siap digunakan sebanyak 21 buah dengan memiliki kapasitas 1.200 liter,” imbuhnya.
Sementara perlu diketahui, pada tahun 2023, krisis air terjadi di 21 titik di tujuh Kelurahan yang tersebar di Tiga Kecamatan di Kota Blitar, bahkan ada sekitar lima fasilitas umum dan 514 Kepala Keluarga (KK) atau lebih 1.500 jiwa yang yang terdampak krisis air bersih di Kota Blitar. [htn.dre]
