24 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Hafidz 30 Jus, Izzuddin Lulus UMM Tanpa Skripsi


Kota Malang, Bhirawa
Lulus S1 tidak melulu ditandai dengan penyusunan sekripsi, ini dibuktikan oleh Dzikru Izzuddin, wisudawan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lulus tanpa skripsi melalui hafalan Alquran.

Dzikru Izzuddin juga sering menjuarai berbagai ajang musabaqah hifdzil quran (MHQ) dan bahkan membuatnya mendapatkan pendanaan biaya pendidikan dari salah satu masjid di Kota Malang.

Dzikru Izzuddin menjelaskan, setelah lulus dari pondok pesantren ia memang mempunyai bekal hafalan 30 Juz Alqruan. Untuk menjaga amalannya, ia mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) UMM agar mempunyai teman dan ustadz untuk memurojaah hafalan yang dimilikinya. Saat masih menjadi mahasiswa baru, pria asli Kota Malang itu tidak pernah terpintas untuk bisa mengikuti ajang perlombaan tingkat nasional. Menurutnya, ia tidak bisa melawan rasa minder ketika melihat teman yang lebih hebat darinya. Namun motivasi dari ustaz pembimbingnya membuatnya memberanikan diri.

“Salah satu lomba MHQ tingkat Nasional yang saya ikuti berlokasj di Universitas Muhammadiyah Riau. Yakni agenda Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Saat itu, saya dan tim harus berkompetisi dengan berbagai kampus besar lainnya. Alhamdulillah kami berhasil membawa juara,” katanya.

Dzikru Izzuddin mengatakan, setiap ikut perlombaan MHQ juga selalu mempelajari tafsiran yang ada. Ditambah dengan memperdalam ilmu dari beberapa kitab untuk menambah pengetahuan ketika menjawab pertanyaan. Menariknya, dari berbagai prestasi yang dicapai, dirinya berkesempatan mengonversi mata kuliah. Selain itu juga karena sukses menghafal 30 juz Alquran. Ia juga bisa masuk ke program Merdeka Belajar dengan hafalan minimal lima juz dan membuatnya bebas skripsi.

Berita Terkait :  Pengabdian kepada Masyarakat Internasional dengan Probiotik dan Single Cell Protein untuk Ternak oleh Biologi UNAIR

“Saya menyetorkan hafalan sebanyak lima Juz ke FAI secara langsung dan satu kali duduk. Selain itu juga memerlukan bukti beberapa sertifikat penghargaan yang saya miliki agar syaratnya terpenuhi,” katanya.

Tidak hanya itu, dengan kemampuan yang dimilikinya, ia juga berhasil mendapatkan biaya pendidikan dari salah satu masjid di kota Malang dari semester I hingga VII. Namun saat di akhir semester VII biaya pendidikan tersebut terputus karena berbagai hal. “Alhamdulillah selalu ada jalan keluar di setiap masalah. Ternyata pihak FAI UMM langsung mengambil alih seluruh biaya pendidikan saya,hingga saya dapat menjadi sarjana,” katanya.

Terakhir, ia mengatakan bahwa ia adalah orang yang sangat beruntung karena dapat berkuliah secara gratis dengan modal menghafal Alquran.

“Saya sangat bersyukur karena UMM adalah kampus yang sangat mewadahi mahasiswanya untuk bisa menggapai prestasi tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya,” katanya. [mut.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img