Kota Malang, Bhirawa
Proses Ujian Tulis Berbazis Komputer (UTBK) di Univeritas Brawijaya (UB) Malang, diikuti 20.859 peserta 16 orang diantaranya disabilitas Rektor UB Prof. Widodo, meninjau langsung pelaksanaan UTBK pada Rabu (23/4) kemarin.
Widodo menegaskan keperluan dasar bagi para peserta sudah disediakan oleh panitia. “Agar pelaksanaan dapat berjalan lancar, ” ujarnya usai pengecekan pelaksanaan ujian di sejumlah ruang bersama pimpinan lainnya.
Sementara proses pengecekan akhir telah dilakukan oleh Wakil Rektor 1 UB, Prof. Dr. Imam Santoso STP., M.P di beberapa lokasi termasuk pengecekan dan konfirmasi kesiapan jaringan lisrik, internet, kesiapan komputer, lokasi transit dan memastikan seluruh pesta dari tindak kecurangan.
Prof Imam juga melaporkan bahwa pada hari pertama sesi 1 hari ini, para peserta yang hadir tercatat 1456 dari 1520 orang. “Ada 60 orang yang absen, sehingga tingkat kehadirannya sekitar 95 %, rata-rata memang setiap tahunnya tercatat ketidakhadirannya sebesar 5 persen, dengan kemungkinan mereka sudah diterima program internasional under graduate atau kedinasan,”terang Imam.
Terkait peserta difabel, tambahnya, 16 calon mahasiswa dari berbagai daerah tersebut terdiri atas 3 orang disabilitas tuna netra, 8 orang dengan disabilitas tuna daksa dan 5 orang disabilitas tuna rungu, dimana para peserta ini didampingi oleh pengawas selama melaksanakan ujian di Lab Komputer Gedung B, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dikatakan Prof. Imam, gedung kuliah fakultas ini dipilih karena memiliki fasilitas bagj peserta difabel dalam melaksanakan ujian, seperti akses ramp, guilding block dan lokasi yang berada di lantai 1. “Kami pastikan mereka akan sampai di ruang dan tempat duduknya,” tegas Prof. Imam.
Selain pengawas, imbuhnya, UB juga menyediakan riglet atau alat bantu ujian untuk penyandang disabilitas netra sebagai kertas buram dan aplikasi screen reader untuk mengkonversi tampilan teks di layer menjadi suara.
Imam menyampaikan, UB juga memfasilitasi 20.843 peserta UTBK lainnya dengan menyediakan 1.520 unit komputer, dan dilengkapi dengan 152 unit cadangan. Disampaikan Imam untuk menjaga ketertiban selama ujian, panitia melibatkan 474 orang pengawas ruang dan 147 orang pengawas teknis, serta menyediakan 60 unit metal detector untuk mencegah terjadinya tindak kecurangan.
Mantan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian ini, juga menyampaikan peserta diharapkan menyimak peta lokasi dan penunjuk arah sudah dicetak dan dipasang di beberapa titik kampus.
Sementara Direktur Direktorat Teknologi Informasi UB Dr. Raden Arief Setyawan, ST MT menambahkan, kesiapan infrastruktur sudah dilakukan UB sejak hari Minggu lalu, termasuk simulasi nasional, dengan harapan para peserta sukses dan tidak mengalami kerugian selama pelaksanaan. “Hari ini finalisasi pemeriksaan infrastruktur dari server, listrik dan lain sebagainya. Sebagai antisipasi, kami juga telah menyediakan genset sekaligus SOP-nya,”tukas Raden. [mut.wwn]