32 C
Sidoarjo
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Sumenep Darurat Banjir, Penanganan Harus Menyeluruh dari Hulu ke Hilir


Sumenep, Bhirawa
Sejumlah titik di Kabupaten Sumenep kembali dilanda banjir atau genangan air akibat hujan. Hal itu sangat mengkhawatirkan karena di tempat yang biasanya tidak terjadi banjir, kini menjadi sasaran saat volume hujan tinggi.

Anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Fraksi PKB, Akhmadi Yasid, menyatakan keprihatinannya atas kondisi yang terjadi hari , Selasa (13/5)ini. Sebab, banjir meluas ke sejumlah titik yang sebelumnya aman.

Tidak hanya di pusat kota seperti Jalan Trunojoyo, sekitar Museum, dan Taman Bunga, tapi juga meluas ke wilayah penyangga seperti Kebonagung, Batuan, Babbalan, hingga Patean.

“Kondisi ini sangat menghawatirkan. Perlu penanganan secepatnya agar masyarakat yang ada di titik-titik tertentu selalu dilanda banjir,” kata Ahmadi Yasid, Selasa (13/5).

Ia menegaskan, situasi ini sudah masuk kategori darurat banjir, mengingat arus yang cukup deras di beberapa titik berisiko membahayakan masyarakat.

Penanganan tidak bisa lagi bersifat parsial dan hanya berfokus pada saluran air tersumbat di wilayah hilir. Masalah utama justru terletak di hulu, yakni pada buruknya tata kelola lingkungan dan maraknya tambang galian C ilegal, terutama di kawasan Batuan yang kini menjadi langganan banjir.

“Daerah resapan di Batuan terus menyusut akibat tambang ilegal. Padahal sebelumnya kawasan ini tidak pernah terdampak banjir. Kini, air hujan yang seharusnya meresap, langsung berubah menjadi arus deras yang menyebabkan banjir parah di hilir,” jelasnya.

Berita Terkait :  Pasang Baru Diskon 50 Persen, Perumda Tugu Tirta Disambut Antusias Warga Kota Malang

Yasid mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengambil langkah tegas dan menyeluruh. Penanganan harus mencakup penertiban tambang ilegal dan pemulihan kawasan resapan air di wilayah hulu dan penataan ulang sistem drainase dan saluran air di kawasan perkotaan.

Serta pendekatan darurat bencana dalam merespons banjir, termasuk koordinasi lintas sektor dan edukasi masyarakat.

“Tanpa langkah konkret dan terintegrasi dari hulu ke hilir, banjir di Sumenep akan terus berulang dan bisa memakan korban. Ini jangan sampai terjadi,” tegasnya.

Yang terjadi saat ini, lanjutnya, masyarakat sudah khawatir akan banjir tersebut berdampak pada kondisi rumah warga yang ada di sekitar banjir itu. Sebab, banjir tidak hanya menggenang tapi juga ada wilayah yang air tersebut mengalir deras dan potensi menggerus pondasi-pondasi rumah warga.

“Jangan menunggu adanya korban, harus cepat ditangani,” tukasnya. [sul.ga]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru