Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto terus berupaya menekan angka stunting dengan berbagai langkah nyata. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan keluarga balita stunting yang digelar di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, Selasa (7/10).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, yang akrab disapa Ning Ita, menegaskan bahwa keluarga memiliki peran utama dalam upaya pencegahan stunting. Menurutnya, keluarga adalah garda terdepan yang menentukan tumbuh kembang anak sejak dini.
“Tujuan kita sama, bagaimana angka stunting di Kota Mojokerto bisa ditekan hingga nol atau zero stunting. Berdasarkan data e-PPGBM, saat ini masih tercatat 1,54 persen balita yang mengalami stunting,” ujar Ning Ita.
Dalam kegiatan tersebut, keluarga balita stunting mendapatkan edukasi terkait pola asuh, pemberian makanan bergizi, serta pemantauan tumbuh kembang anak. Selain itu, mereka juga menerima makanan tambahan bergizi dan berdialog langsung dengan Wali Kota serta jajaran Dinas Kesehatan.
Ning Ita menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan, melainkan memerlukan dukungan lintas sektor, termasuk organisasi wanita dan masyarakat.
“Dengan bergerak bersama, kita bisa memastikan para balita tumbuh sehat. Harapan kita, ke depan lahir generasi unggul yang akan meneruskan pembangunan Kota Mojokerto,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, Pemkot Mojokerto berharap semakin banyak keluarga yang sadar dan siap menjadi agen perubahan dalam lingkungan masing-masing, guna mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan unggul.
“Saya berpesan kepada para ibu agar lebih sabar dan tulus dalam merawat buah hati, karena anak adalah titipan Allah. Cinta kasih ibu merupakan faktor penting, selain gizi, yang menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak,” pungkas Ning Ita. [oky.wwn]