Kota Malang, Bhirawa
Aurora Adelia Asmara Putri berhasil meraih gelar 1st place “People’s Choice Award” pada kompetisi “World Food Forum” di Roma Italia. Aurora menciptakan program manajemen limbah makanan berbasis aplikasi ini bersamatiga anggotanya yaitu Zulfikar Dabby Anwar Fakultas Tekonologi Pertanian (FTP) UB dan Risa Salsabila dan Syahdad Nabil Mudzaffar dari Fakultas Pertanian (FP) UB.
Mahasiswi FISIP UB ini mengisahkan perjalananannya yang diawali dengan bergabungnya dia bersama komunitas lingkungan EcoLiving Community.
“Komunitas ini ada sejak tahun 2023. Ada anggota dari fakultas lain seperti FTP, FP termasuk dari FISIP juga,” paparnya belum lama ini.
Berawal dari mengikuti kompetisi “ReThink Waste Challenge” pada tahun 2023, Aurora dan tim direkomendasikan ikut kompetisi “World Food Forum” yaitu Program Youth Food Lab (YFL) yang diluncurkan oleh World Food Forum (WFF), Wageningen University & Research (WUR) dan International Association of Students in Agriculture and Related Sciences (IAAS).
“Program ini merupakan sebuah wadah dan platform bagi para inovator muda untuk mengembangkan ide-ide inovatif mereka menjadi proyek-proyek transformatif yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs dibawah naungan FAO,” jelas mahasiswi angkatan 2022 ini.
Aurora ditunjuk sebagai penanggung jawab program tersebut, yang dimulai pada tahun 2023 dengan melakukan seleksi dan akhirnya terpilih menjadi 10 negara finalis.
“Bulan Desember 2023 hingga Oktober 2024 kami menjalani boothcamp tiap minggu via daring,”terangnya.
Saat Boothcamp selesai, Aurora dipilih menjadi perwakilan EcoLiving yang berangkat ke Roma pada 14-20 Oktober 2024 lalu.
“Acara 1 minggu penuh mulai sesi diskusi hingga satu hari saya mempresentasikan tentang EcoLiving,” jelasnya.
Ia menyebut, program manajemen limbah makanan berbasis aplikasi yang bertujuan untuk mengurangi limbah, mengubahnya menjadi sumber pendapatan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
Program ini, lanjutnya melibatkan ibu rumah tangga dan pemuda dalam pengolahan limbah menjadi kompos, cacing tanah, dan pelet ikan, serta memanfaatkan aplikasi digital untuk pengelolaan dan pemasaran hasilnya.
Progam ini mengantar Aurora dan tim meraih juara 1 mengalahkan peserta dari beberapa negara lain seperti India, Kenya, Nepal, Nigeria dan beberapa negara yang lain.
“Kami sangat senang dan lega, karena apa yang kurang lebih 1 tahun diusahakan berbuah manis. Terlebih lomba tersebut berlangsung cukup lama prosesnya dan harus bersaing dari berbagai negara,” jelasnya.
Dari kompetisi tersebut, Aurora dan tim merencanakan akan membuat Komunitas EcoLiving menjadi legal dan bergerak pada isu isu berbasis lingkungan. [mut.kt]