25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Ekonomi Jatim Ungguli Pulau Jawa, Gubernur Khofifah Buktikan Ketangguhan dan Kolaborasi Luar Biasa

Pemprov Jatim, Bhirawa
Meski dihadapkan tekanan ekonomi global dan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah, perekonomian Jawa Timur menunjukkan performa yang solid dan adaptif. Pada triwulan III tahun 2025

Laju ekonomi Jatim tercatat tumbuh 1,70% quarter to quarter (q-to-q) dibanding triwulan sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 November 2025. Capaian tersebut menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa. Selasa, (11/11/2025)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan ekonomi Jatim tumbuh 1,70%, angka ini adalah pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Pulau Jawa, menunjukkan daya tahan dan soliditas ekonomi Jatim yang luar biasa.

“Tengah fluktuasi ekonomi dunia, Jawa Timur mampu membuktikan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menjaga pertumbuhan yang stabil serta inklusif,” jelasnya.

Lanjut Khofifah mengukapkan secara year on year (y-o-y) terhadap kwartal III 2024, perekonomian Jatim tumbuh 5,22%, pertumbuhan tercatat diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang secara (q-to-q) terhadap kwartal II 2025 tumbuh 1,43%, sementara secara (y-on-y) tumbuh 5,04%.

“Angka tersebut, Jatim tercatat penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa sebesar 25,65%, dan nasional sebesar 14,54%, Industri Pengolahan tercatat penyumbang sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 1,87%, sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,18%, sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PMTB sebesar 5,25%,” ujarnya.

Berita Terkait :  1.309 Siswa SMAN 1 Babat Nikmati MBG Perdana

Sementara sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Jasa Perusahaan sebesar 9,89%, sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 7,19%, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi (q-to-q) ialah pertumbuhan sektor pertanian, sebab masuk masa puncak panen tebu dan masuk masa panen tembakau.

Peningkatan distribusi listrik dan gas untuk industri dan rumah tangga, peningkatan progres proyek infrastruktur dan peningkatan realisasi investasi, faktor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi y-on-y ialah peningkatan realisasi investasi, peningkatan jumlah wisawatan nusantara, dan peningkatan ekspor luar negeri.

Pertumbuhan komponen ekspor barang dan jasa didorong oleh meningkatnya ekspor komoditas perhiasan/permata ke luar negeri. “Perdagangan ke luar provinsi mengalami peningkatan karena program misi dagang antara Jawa Timur dengan beberapa provinsi seperti Kalimantan Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Selatan,” pungkasnya.

Gubernur Jatim mengukapkan terakhir di Nusa Tenggara Timur mampu mencatatkan transaksi tertinggi sepanjang sejarah misi dagang yaitu mencapai Rp 1,882 triliun.

“Data BPS mencatat kinerja ekspor Jatim selama periode Januari-September 2025 mengalami meningkat 20,23% (c-to-c) atau tercatat senilai USD 3,86 Miliar, adapun neraca perdagangan Jawa Timur mengalami surplus sebesar USD 1,33 Miliar,” kata Khofifah.

Khofifah membuktikan bahwa daya saing produk ekspor Jawa Timur meningkat, Negara tujuan ekspor Non Migas masih didominasi Swiss, Tiongkok dan Amerika, capaian pertumbuhan ekonomi ialah bukti sejalan dengan semangat “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh” terus mengalir dalam denyut pembangunan daerah.

Berita Terkait :  Warga Luar Daerah Berbondong-bondong Borong Mangga Putar Asli Kabupaten Pasuruan

“Tangguh berarti kemampuan Jawa Timur menghadapi tekanan global tanpa kehilangan arah, bertumbuh berarti konsistensi memperkuat produktivitas, memperluas investasi, dan menjaga kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.

Gubernur Khofifah juga mengapresiasi seluruh komponen masyarakat dan dunia usaha dan industri atas capaian, keberhasilan tidak lahir secara kebetulan, melainkan hasil kerja bersama dari seluruh pihak.

“Bukti ketangguhan dan kolaborasi seluruh kekuatan ekonomi daerah, semangat ini ialah wujud filosofi Jatim Bisa, dengan kerja keras, gotong royong, dan inovasi, kita mampu menjaga ketahanan sekaligus menciptakan pertumbuhan yang berkualitas,” tutur Khofifah. (adv.ren)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru