31 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pemprov Jatim Sinkronkan Strategi Pendidikan Vokasi Lewat Pergub 38 Tahun 2024

Pemprov Jatim menggelar Rakor Optimalisasi Program Kerja dan Sinkronisasi Pergub Nomor 38 Tahun 2024 tentang Perencanaan Strategi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, di gedung Mliwis Putih Bakorwil Bojonegoro, Selasa (7/10).

Pemkab Bojonegoro, Bhirawa.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Program Kerja dan Sinkronisasi Pergub Nomor 38 Tahun 2024 tentang Perencanaan Strategi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, di Gedung Mliwis Putih Bakorwil Bojonegoro, Selasa (7/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara perangkat daerah, dunia usaha dan industri (DUDI), lembaga pendidikan, serta stakeholder terkait dalam menyelaraskan arah pembangunan pendidikan vokasi di Jawa Timur sesuai regulasi terbaru.

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jawa Timur, Imam Hidayat, SSos MM, melalui Kabid Kemasyarakatan Bakorwil Bojonegoro, Rachmad Wagejanto SE MSi menyampaikan, Pergub Nomor 38 tahun 2024 merupakan langkah strategis untuk membangun sistem pendidikan vokasi yang terintegrasi dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

’Pergub ini menjadi panduan penting dalam menyusun program kerja pendidikan vokasi yang lebih terarah, terukur, dan selaras dengan perkembangan dunia industri. Pendidikan vokasi harus menjadi pilar utama penciptaan tenaga kerja kompeten di Jawa Timur,’’ ujar Wagejanto.

Wagejanto juga menyoroti peran penting pendidikan vokasi dalam menekan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur terus mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir, pada Tahun 2022 : 5,49%, Tahun 2023: 4,48%, Tahun 2024: 4,19% dan Tahun 2025: 3,61%

Berita Terkait :  Tim PKM-RSH FISIP Unair Raih Pendanaan dari Kemdikbud RI

Angka ini menunjukkan bahwa arah kebijakan vokasi yang dijalankan pemerintah daerah mulai menunjukkan hasil, dengan partisipasi angkatan kerja yang juga tinggi, mencapai 74,25%.

Imam menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan Pentahelix, yang melibatkan pemerintah, dunia industri, akademisi, media, dan masyarakat, dalam pengembangan kurikulum vokasi berbasis industri atau Industry-Based Curriculum (IBC).

‘’Dengan sinergi semua pihak, kita bisa mencetak lulusan vokasi yang bukan hanya siap kerja, tapi juga memiliki daya saing dan mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0,’’ katanya.

Rapat koordinasi ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari komitmen Pemprov Jawa Timur dalam mendukung agenda nasional menuju Generasi Emas 2045, serta menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan melalui peningkatan kualitas SDM. (bas.fen).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru