Pemprov, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi Aplikasi Pengadaan Elektronik Barang dan Jasa (APEL BAJA) bersama Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Jatim, Rabu (10/9).
Kegiatan ini digelar di Aula Gedung A Dinsos Provinsi Jatim dan diikuti oleh seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara, serta Operator dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinsos se-Jawa Timur.
Acara dibuka oleh Sekretaris Dinsos Jatim, Yusmanu, dan secara langsung dihadiri Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani. Dalam sambutannya, Kadinsos Novi menekankan pentingnya ketertiban dalam enam aspek utama pengadaan, yaitu waktu, jumlah, kualitas, sasaran, administrasi, dan manfaat.
Menurut Novi, setiap UPT dan bidang di lingkungan Dinsos Jatim harus menerapkan prinsip-prinsip ini agar proses pengadaan barang dan jasa berjalan efektif dan efisien.
Sosialisasi kemudian memasuki sesi inti dengan pemaparan materi oleh perwakilan Biro PBJ Jatim mengenai APEL BAJA. Aplikasi ini dikembangkan untuk menggantikan Bitly Form yang sebelumnya digunakan dalam proses pengadaan, dan berfungsi sebagai sarana utama dalam pengusulan paket pengadaan.
Perwakilan Biro PBJ, Husein menjelaskan secara rinci alur proses APEL BAJA. Menurutnya, terdapat tiga jenis paket pengadaan yang dapat diajukan melalui aplikasi ini, yakni Paket Non-Tender, Paket e-Purchasing, dan Paket Belanja Langsung. Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman terkait Rencana Umum Pengadaan (RUP) Barang dan Jasa, yang menjadi acuan penting dalam perencanaan pengadaan di setiap unit.
“APEL BAJA mempermudah proses pengusulan paket pengadaan dan memberikan transparansi yang lebih tinggi dibanding sistem sebelumnya. Semua pihak yang terlibat dapat mengikuti proses pengadaan dengan lebih sistematis dan terdokumentasi dengan baik,” ujar Husein dalam pemaparannya.
Saat mengikuti kegiatan tersebut, Kepala UPT PSBR Jombang, Nenti Sarjanti menyatakan kegiatan semacam ini sangat membantu meningkatkan pemahaman seluruh jajaran mengenai prosedur, peraturan, dan kebijakan terbaru dalam pengadaan barang dan jasa. Ia berharap, setelah mengikuti sosialisasi, setiap UPT dapat menerapkan sistem pengadaan dengan lebih lancar, efisien, dan sesuai regulasi.
Kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi bagi peserta untuk menanyakan berbagai hal terkait implementasi APEL BAJA di lapangan. Peserta diberikan kesempatan untuk memahami secara praktis bagaimana prosedur pengajuan paket, administrasi, serta monitoring paket pengadaan melalui aplikasi yang baru ini.
Dengan adanya sosialisasi APEL BAJA ini, Dinsos Jatim berharap kualitas pengadaan barang dan jasa semakin meningkat, proses menjadi lebih transparan, serta mendukung pencapaian kinerja instansi secara keseluruhan. [rac.gat]