25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

879 Perempuan Ikuti Program Bumi Kartini SIG, Ubah Limbah Ternak Sapi

Gresik, Bhirawa.
Program Bumi Kartini (Buah Manis Karya Wanita Tani), yang dijalankan oleh PT Semen Gresik yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Ngampel, Blora, Jawa Tengah.

Inovasi sosial dengan fokus pada pemberdayaan perempuan berbasis lingkungan, dijalankan bersama Pemerintah Desa Ngampel. Membantu, 879 anggota kelompok Bumi Kartini, meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari.

Program Bumi Kartini, tidak hanya mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan. Melainkan juga mendorong perbaikan kualitas lingkungan, mengingat sebagian masyarakat masih terbiasa membuang sampah dan limbah kotoran sapi ke anak sungai Lusi. Sehingga airnya tidak layak digunakan, padahal sungai menjadi sumber pasokan air utama untuk kebutuhan sehari-hari.

Koordinator Bumi Kartini yang juga Ketua PKK Desa Ngampel, Nikmatus Zahroatin mengapresiasi kepedulian PT Semen Gresik. Kepada Desa Ngampel, yang merupakan salah satu desa Ring 1 Perusahaan. “Dulu mau ditanami sayuran, tanahnya saja gersang dan mengandung kapur pupuk juga sulit. Alhamdulillah ada bantuan dari PT Semen Gresik, sehingga bisa memulai dengan penyediaan lahan media tanam, bibit dan pupuk. Pendampingan PT Semen Gresik, melatih warga menanam sayuran di pot, polybag, dan ban bekas. Pekarangan warga yang dulu nganggur, sekarang lebih produktif dan malah jadi sumber pendapatan,”ujar Nikmatus Zahroatin.

Sebelumnya kondisi Anak Sungai Lusi, yang tercemar kotoran sapi. Karena banyak warga yang ternak sapi, kotorannya dibuang ke anak sungai Lusi dan saluran air, menimbulkan bau dan gas metana. Setelah berkoordinasi dengan PT Semen Gresik, BUMDes dan Posyantek, kotoran dan urin sapi yang terkumpul dapat diolah menjadi pupuk kompos dan biourin yang lebih ramah lingkungan.

Berita Terkait :  Kampanye TOSS TBC, Hilangkan Stigma dan Berobat Tanpa Putus

“Pupuk kompos dan biourin yang diolah dari kotoran sapi, digunakan untuk menyuburkan tanaman warga dan dijual ke daerah lain. Dari sinilah tercetus ide untuk mengintegrasikan kegiatan penanaman di rumah, dengan pengelolaan kotoran sapi menjadi pupuk organik. Serta bank sampah desa, menjadi sebuah program terpadu yaitu Bumi Kartini.”unakapnya.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, Bumi Kartini merupakan bentuk kepedulian Perusahaan terhadap pemasalahan sosial dan lingkungan di wilayah sekitar area operasional. Dengan penerapan prinsip ekonomi sirkular, SIG memperkuat program pemberdayaan perempuan. Dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengelolaan lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Saat ini, Bumi Kartini memiliki anggota sebanyak 879 orang perempuan. Sayuran yang dihasilkan rata-rata mencapai 1.405 kilogram (kg) per bulan dari total 9.324 hektare (ha) pekarangan rumah warga. Meliputi kembang kol, kubis, terong, markisa, kangkung, wortel, kacang panjang, buncis, pakcoy, selada, sawi, dan pare. Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen juga dipasarkan langsung dan dalam bentuk produk turunan seperti selai terong, kripik pare, kripik terong, dan sirup markisa.

“Selain berhasil mengatasi pencemaran melalui pengelolaan limbah kotoran sapi, bank sampah desa berperan dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik berdasarkan jenisnya. Termasuk sampah yang dapat dimanfaatkan, sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi semen,” pungkasnya.[kim.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru