25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Belajar Keterampilan Tradisional, ASP 2025 di PCU Kenalkan Pesona Budaya Indonesia


Surabaya, Bhirawa
Petra Christian University (PCU) menggelar Asia Summer Program (ASP) 2025 yaitu program liburan musim panas khusus bagi mahasiswa Asia di gedung Q, Kampus PCU.

ASP 2025 di PCU merupakan ke-13 yang mengusung tema “One Asia, Many Stories: Celebrating Diversity”, dimana dalam kegiatanya ingin lebih mengenalkan Asia dengan cara yang fun dan kreatif, tidak hanya kegiatan akademik, para peserta diajak berkegiatan non-akademik, seperti mengenal wisata budaya untuk menonjolkan kekayaan warisan, keindahan alam serta tradisi unik di Indonesia, Rabu (16/7).

Ketua Pelaksana ASP 2025, Dr. Liem Satya Limanta, M.A., menjelaskan ASP 2025 kali ini, ada tujuh negara yang berpartisipasi sebagai peserta, antara lain berasal dari Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan India.

“Totalnya terdapat 100 peserta, terdiri dari 32 mahasiswa asing dan 68 mahasiswa PCU, yang nantinya selama tiga minggu, program menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, terus mengajak para peserta untuk mempelajari berbagai bidang dalam kelas akademik,” ujarnya.

Lanjut Dr. Liem mengatakan nantinya kelas dibagi jadi 21 kelas pagi dan siang, mulai dari Ekonomi, Sastra, Bahasa, Pengajaran, Film, Elektro-Energi yang sustainability, Desain, Pariwisata, Kuliner, Nutrisi, dan Kesehatan, setiap mahasiswa dibatasi untuk mengambil maksimal dua mata kuliah, yang mana masing-masing mata kuliah setara dengan tiga SKS (Sistem Kredit Semester), dan dapat diakui oleh universitasnya masing-masing. “Ada 13 kegiatan culture and sport activity (non-akademik) yang dilaksanakan setiap menjelang sore hari” tuturnya.

Berita Terkait :  DPRD Jatim Dorong SPPG Kediri Beroperasi Awal September

Dr. Liem menambahakan dengan diadakanya kegiatan-kegiatan ini ingin mempersiapkan para pemimpin masa depan, khususnya dari Benua Asia, agar mereka dapat lebih mendalami keragaman yang ada di Asia beserta dengan tantangan regionalnya.

Beberapa yang menarik antara lain adalah acara Banana Leaf and Origami Workshop, kata Dr. Aniendya, dimana peserta mahasiswa belajar membuat bungkus lemper dan klepon dari daun pisang, mereka juga menghias tampah semenarik mungkin ,berisi jajanan pasar, kegiatan ini membuat para peserta baik dari Indonesia maupun luar negeri, bisa belajar keterampilan tradisional Indonesia.

“Belajar membungkus lemper dan klepon menggunakan daun pisang, nantinya para peserta tidak hanya mengetahui sejarah kue tradisional Indonesia, tapi mereka dapat memahami pentingnya kearifan lokal dalam penggunaan bahan alami dan keberlanjutan budaya kuliner, serta melatih keterampilan tangan unik dan presisi dalam seni membungkus makanan tradisional” imbuh Dr. Liem.

PIC Banana Leaf and Origami Workshop, Dr. Aniendya Christianna, S.Sn., M.Med.Kom., selain itu peserta akan mengikuti pelatihan Eco Wayang, dengan mengajak membuat wayang dari daun kelapa (janur), yang merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional Indonesia yang sangat popular. “Kegiatan tersebut akan menyentuh sisi tradisi, kreativitas, keterampilan tangan, dan juga melatih kesabaran,” katanya. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru