Kota Probolinggo, Bhirawa
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Probolinggo angkat suara terkait belum cairnya bonus bagi para atlet dan pelatih peraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Keterlambatan pencairan ini menjadi sorotan karena menyangkut penghargaan atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama daerah di kancah nasional.
Ketua KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan melalui pernyataan resminya, meminta Pemerintah Kota Probolinggo agar segera menyelesaikan pencairan bonus tersebut, sesuai komitmen yang telah disampaikan sejak awal.
“Bonus ini bukan sekadar bentuk penghargaan, tapi juga wujud pengakuan atas dedikasi dan kerja keras para atlet,” tegasnya.
Menurut informasi yang dihimpun, para atlet dan pelatih yang mewakili Jawa Timur di PON XX Papua 2021 lalu, hingga kini belum menerima bonus yang dijanjikan oleh pemerintah daerah. Padahal, sejumlah kabupaten/kota lain di Jawa Timur telah menyalurkan bonus tersebut jauh sebelumnya.
KONI menilai bahwa penundaan pencairan tidak hanya berdampak pada moral para atlet, tetapi juga bisa melemahkan semangat generasi muda dalam dunia olahraga.
“Jika pemerintah lamban memberi penghargaan, maka jangan heran jika minat untuk berjuang lewat jalur prestasi olahraga kian menurun,” ujar salah satu pengurus KONI yang enggan disebut namanya.
Beberapa atlet penerima medali emas, perak, dan perunggu pun mengaku kecewa dengan situasi ini. Salah satu atlet cabor wushu yang sukses menyumbang medali emas bagi Jawa Timur mengaku hanya bisa berharap agar janji pemerintah tidak menjadi harapan kosong. “Kami tidak minta banyak, hanya meminta hak kami yang dulu sudah dijanjikan,” ujarnya singkat.
Permasalahan ini juga memunculkan pertanyaan publik terkait prioritas penganggaran dan perhatian pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga. KONI meminta Pemkot untuk lebih responsif, terutama terhadap sektor yang telah membawa citra positif bagi daerah di tingkat nasional.
Di sisi lain, pihak KONI Kota Probolinggo menyatakan siap membantu pemerintah dalam menyusun mekanisme pencairan yang transparan dan akuntabel, asalkan prosesnya segera dijalankan dan tidak berlarut-larut.
“Kami siap duduk bersama, asalkan ini segera tuntas,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah pihak dari DPRD dan tokoh olahraga daerah turut mendorong agar Pemkot lebih serius dalam menyikapi persoalan ini.
“Kita harus hormati jerih payah atlet, bonus adalah motivasi yang dijanjikan sejak awal,” ujar salah satu anggota dewan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kota Probolinggo belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan keterlambatan dan jadwal pencairan bonus. Namun, desakan terus menguat agar hak-hak para pejuang olahraga daerah segera ditunaikan dengan penuh tanggung jawab. [fir.kt]