Thailand, Bhirawa
Tidak banyak mahasiswa yang berkesempatan mempraktikkan ilmunya secara langsung di panggung internasional. Salwa Zahra Nabilla, mahasiswi Ilmu Komunikasi dari salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Surabaya yaitu Universitas 17 Agustus Surabaya, menjadi salah satu yang beruntung untuk memiliki kesempatan untuk mengunjukkan potensinya di ranah internasional.
Mahasiswi semester ini, sekarang tengah menjalani program magang internasional di Hotel Ibis Styles Krabi Ao Nang, Thailand, salah satu hotel berbintang yang berada di kawasan pariwisata utama negara Gajah Putih.
Di tengah hiruk-pikuk wisatawan dari berbagai negara, Salwa tidak sekadar membantu layanan front office. Ia hadir sebagai representasi akademisi muda Indonesia yang sedang mengasah kemampuan komunikasi lintas budaya, pelayanan publik, dan profesionalisme kerja dalam dunia perhotelan internasional.
“Awalnya cukup menantang karena harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris setiap saat, apalagi dengan tamu dari berbagai latar budaya. Tapi justru dari situlah saya belajar bagaimana menyampaikan pesan secara efektif, sopan, dan sesuai konteks budaya masing-masing,” jelas Salwa.
Selama menjalani magang, Salwa menemukan bahwa teori komunikasi yang ia pelajari di bangku kuliah benar-benar diuji dalam praktik nyata. Mulai dari keterampilan komunikasi verbal, bahasa tubuh, hingga manajemen konflik pelanggan menjadi bagian dari rutinitas kerja harian. Ia juga belajar pentingnya kepekaan terhadap nilai-nilai budaya tamu dan bagaimana beradaptasi dengan sistem kerja hotel internasional.
Program magang ini merupakan program kolaborasi antara Universitas 17 Agustus Surabaya dengan Walailak University Thailand untuk membuat peluang mahasiswa Indonesia dalam memperoleh pengalaman kerja nyata lintas negara. Hotel Ibis Styles Krabi Ao Nang dipilih karena lokasinya yang strategis dan standar pelayanan global yang menantang bagi mahasiswa magang.
Menghadapi perbedaan waktu kerja, ritme kerja profesional, dan ekspektasi tamu yang tinggi menjadi bagian dari proses belajar Salwa. Namun, pengalaman ini justru membuatnya tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, tangguh, dan mampu menyampaikan pesan dengan lebih terstruktur dan sopan dalam berbagai situasi.
“Yang paling berharga adalah saya belajar bahwa komunikasi bukan hanya soal bahasa, tapi tentang membangun rasa percaya dan kenyamanan kepada setiap orang yang kita layani,” tambahnya.
Pengalaman magang ini tidak hanya memperkaya kompetensi teknis Salwa dalam bidang komunikasi, tapi juga memperluas wawasan globalnya. Ia kini memiliki pemahaman yang lebih konkret tentang dunia kerja internasional dan pentingnya keterampilan komunikasi yang adaptif di era globalisasi.
Dengan bekal ini, Salwa merasa lebih siap menatap masa depan karier, baik di dunia hospitality, komunikasi korporat, maupun sektor internasional lainnya. [why]