Sampang, Bhirawa
Pencapaian Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Sampang di ajang Pekan Olahraga Porvinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) merosot. Meskipun dari jumlah medali yang dididapatkan bertambah.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sampang Abdul Wasik menyatakan, kurash mengutus enam atlet terbaiknya dalam kejuaraan dua tahunan tersebut. Namun, hanya empat atlet yang meraih medali. Sementara dua atlet lainnya pulang dengan tangan kosong.
Persaingan cabor kurash di porprov IX lebih sulit dibandingkan dua tahun lalu. Sebab, saat ini persaingan antar atlet didasarkan pada berat badan. Sedangkan di porprov VIII persaingan dibagi menjadi dua kategori, yakni junior dan senior.
Saat porprov VIII, cabor kurash mempersembahkan tiga medali emas untuk Kota Bahari. Namun, kini hanya membawa empat medali. Perinciannya dua medali perak dan dua perunggu. Berdasar hitungan poin, pencapaian di porprov IX lebih buruk dibandingkan porprov VIII.
Kendati demikian, Wasik tetap mengapresiasi prestasi yang dipersembahkan atlet kurash. Mereka sudah berjuang sangat luar biasa. Apalagi lawan yang harus mereka hadapi cukup tangguh dan sulit ditaklukkan.
“Persiapan atlet luar daerah sudah matang. Tapi, atlet kami juga tidak kalah bersaing. Alhamdulillah, mampu bawa pulang 4 medali,” ujarnya.
Wasik menambahkan, atlet kurash yang mewakili Kabupaten Sampang di ajang porprov IX tidak bisa diikutsertakan dalam kejuaraan yang sama di dua tahun mendatang. Sebab, terkendala faktor usia.
Kondisi tersebut harus disikapi Ferkushi Sampang. Yakni, membina atlet-atlet baru yang jauh lebih baik dari SDM yang dimiliki saat ini.
“Ke depan, mesti melakukan penjaringan atlet kembali untuk mempersiapkan atlet Ferkushi yang bisa direkomendasikan pada porprov berikutnya,” tandasnya. [lis.kt]