Pemkab Bojonegoro,Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyambut kedatangan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) di Rumah Dinas Bupati, Selasa (10/6). Kunjungan ini merupakan bagian dari proses revalidasi Geopark Nasional Bojonegoro, yang menjadi langkah penting dalam upaya meraih pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
Penyambutan dilakukan secara adat dengan pemakaian udeng khas Bojonegoro, Udeng Obor Sewu, oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta seluruh anggota tim VGN. Udeng tersebut menjadi simbol budaya lokal dan biasanya dikenakan oleh ASN setiap hari Rabu.
Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menegaskan bahwa sejak tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah melakukan berbagai upaya kolaboratif lintas sektor untuk mengembangkan Geopark Nasional Bojonegoro sebagai destinasi wisata edukatif berbasis masyarakat.
Ia menyoroti pentingnya struktur geologi unik, seperti struktur antiklin, serta kekayaan budaya lokal yang menjadi daya tarik geopark ini.
“Kami berharap pengembangan geopark ini bisa menjadi unggulan Kabupaten Bojonegoro dalam menarik minat wisatawan maupun kalangan akademik. Validasi ini juga kami harapkan menjadi rujukan menuju pengakuan UNESCO,” ujar Bupati Wahono.
Acara penyambutan turut dihadiri perwakilan dari Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Forum Geopark Jawa Timur, serta para pejabat daerah dan pengelola Geopark Bojonegoro.
Ketua Tim Asesor Geopark Nasional, Ir. R. Hanang Samodra, M.Si, menyampaikan kunjungan ini merupakan bagian dari tugas verifikasi dan revalidasi status Geopark Bojonegoro di tingkat nasional. Ia menegaskan bahwa standar penilaian nasional kini hampir setara dengan penilaian UNESCO.
“Penilaian ini mencakup observasi lapangan dan kelengkapan data. Kami ke sini untuk memastikan Geopark Bojonegoro masih memegang teguh nilai-nilai geopark. Hasilnya nanti bisa menjadi jembatan menuju pengakuan internasional,” jelas Hanang.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur Prasetijo, yang juga menjabat sebagai General Manager Geopark Bojonegoro, menuturkan bahwa wilayah geopark ini mencakup seluruh Kabupaten Bojonegoro, dan menjadi satu-satunya geopark di Indonesia yang mengangkat tema petroleum dan gas.
Geopark Bojonegoro saat ini memiliki 16 Geosite, 3 Biosite, dan 8 Cultural Site. Beberapa titik unggulan antara lain Petroleum Wonocolo, Kayangan Api, Kedung Lantung, dan struktur Antiklin untuk geosite; Agrowisata Belimbing, Penangkaran Rusa Malo, dan hutan jati sebagai biosite; serta Kampung Samin, Wayang Thengul, Tari Thengul, dan Tayub untuk cultural site.
Sebagai bagian dari promosi, Pemkab Bojonegoro akan menggelar Festival Geopark Bojonegoro pada akhir Juni serta Bojonegoro Wastra Batik Festival pada 18 – 21 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan geopark ke khalayak lebih luas serta menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap potensi alam dan budaya lokal.[bas.kt]


