25 C
Sidoarjo
Sunday, December 7, 2025
spot_img

Ditopang Konsumsi, Ekspor dan Sektor Pertanian, Triwulan I-2025 Ekonomi Jatim Tumbuh 5 Persen

Surabaya, Bhirawa
Kuatnya konsumsi rumah tangga, ekspor komoditas unggulan, serta penguatan di sektor pertanian dan industri pariwisata, membuat perekonomian Jawa Timur pada Triwulan I-2025 mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sebesar 5,00% (yoy), melampaui pertumbuhan nasional yang sebesar 4,87% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, mengungkapkan dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, khususnya dari pencairan THR dan bansos.

“Selain itu, net ekspor juga berkontribusi positif, terutama dari komoditas lemak dan minyak, produk kimia, serta tembakau. Secara sektoral, pertumbuhan juga didorong oleh sektor pertanian, seiring panen raya padi dan peningkatan produksi hortikultura seperti cabai rawit, serta sektor akomodasi, makanan, dan minuman yang naik karena perayaan Imlek, Ramadan, dan Idul Fitri,” terangnya dalam kegiatan Media Briefing Triwulan II-2025, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, di Surabaya, Rabu (14/5) dengan tema “Memperkuat Pilar Nusantara: Sinergi Jawa Timur dalam Menjaga Stabilitas, Menavigasi Tantangan, dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”.

Ibrahim menambahkan inflasi Jawa Timur juga tetap terkendali di angka 1,35% (yoy), meski sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,77% (yoy). Menurut Ibrahim, pengendalian inflasi ini tak lepas dari koordinasi erat dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Inflasi diprakirakan tetap terkendali pada rentang sasaran nasional 2,5±1%. Sinergi lintas lembaga akan terus diperkuat demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Berita Terkait :  Kementerian Perindustrian Nilai SIG Layak Jadi Best Practice Industri Hijau Nasional

Sementara itu, Kepala Kantor OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari menjelaskan sektor perbankan tetap stabil dengan total kredit mencapai Rp609 triliun atau tumbuh 6,37% (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tercatat sebesar Rp793 triliun, tumbuh 2,94% (yoy).

“Stabilitas perbankan terlihat dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga di angka 3,29% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 30,43%. Ketahanan terhadap risiko likuiditas juga aman dengan AL/DPK 11,16% dan **AL/NCD 52,62%,” ujarnya.

Yunita mencatat bahwa pasar modal, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dana pensiun, dan perusahaan pembiayaan turut mencatatkan kinerja positif sepanjang triwulan pertama.

Dari sisi fiskal, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, menyebut belanja APBN di Jawa Timur tumbuh kuat hingga Maret 2025, terutama melalui Transfer ke Daerah (TKD) yang meningkat 23,40%.

“Realisasi belanja digunakan sebagai shock absorber, dengan fokus pada Bantuan Operasional Sekolah (BOS), proyek konektivitas, dan penguatan ketahanan pangan. Selain itu penerimaan dari pajak, kepabeanan, cukai, dan PNBP tetap on track sesuai target,” papar Dudung.

Di sisi lain, Kepala LPS II Jawa Timur, Bambang S. Hidayat, memastikan bahwa stabilitas sistem keuangan (SSK) nasional tetap terjaga berkat skema penjaminan simpanan yang kredibel dan resolusi bank yang efektif.

“LPS menjamin lebih dari 617 juta rekening nasabah bank umum dan 15,5 juta rekening BPR/BPRS, atau mencakup 99,98% dari total rekening,” ujar Bambang.

Berita Terkait :  Buruh "Tersandera"

Dengan mempertimbangkan kondisi terkini, seluruh lembaga sepakat bahwa prospek ekonomi Jawa Timur ke depan semakin menjanjikan.

Melalui sinergi antara BI, OJK, Kementerian Keuangan, dan LPS, Jawa Timur diproyeksikan menjadi pilar utama pertumbuhan kawasan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, sejalan dengan perannya sebagai Gerbang Baru Nusantara. [riq.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru