BPBD Jatim, Bhirawa
BPBD Jatim terus menggenjot pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Jatim di sejumlah daerah. Awal Mei ini, pembentukan Destana BPBD Jatim berlangsung di enam daerah di Jawa Timur.
Keenam daerah ini, seperti di Kabupaten Tuban, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lamongan, Trenggalek, Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto. Khusus di Trenggalek dan Kabupaten Mojokerto, anggota Komisi E DPRD Jatim, Siti Mukiyarti dan Suwandi Firdaus hadir membuka pembentukan Destana.
Turut hadir dalam acara ini, Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda; Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Dadang Iqwandy; Pejabat Fungsional Ahli Madya, Sriyono dan Tenaga Ahli BPBD Jatim, Bige Agus Wahyuono. Hadir juga Kalaksa BPBD masing-masing daerah, Forkopimcam setempat dan Kepala Desa lokasi sasaran kegiatan.
”Kami mengapresiasi Destana yang dibentuk BPBD Jatim. Harapannya Destana ini mampu membangun kemandirian dan ketangguhan masyarakat di setiap Desa sasaran. Serta meningkatkan peran segenap unsur penthahelix dalam penanggulangan bencana,” ungkap anggota Komisi E DPRD Jatim, Siti Mukiyarti dan Suwandi Firdaus.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menjelaskan, Destana dibentuk untuk meningkatkan kapasitas warga dalam menghadapi potensi ancaman bencana. Khususnya di wilayah maupun Desa yang rawan akan kejadian bencana.
”Dengan meningkatnya kapasitas dan pemahaman masyarakat akan penanganan bencana, maka risiko dan dampak bencana terhadap jiwa masyarakat semakin minim,” harapnya.
Seperti di Desa-Desa sebelumnya, pembentukan Destana ditandai dengan penyerahan simbolis 100 bibit pohon produktif dan penanaman pohon. Sementars untuk materi yang disampaikan fasilitator dalam kegiatan ini, di antaranya, terkait pengenalan Destana, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), pembentukan peta rawan bencana desa dan jalur evakuasi, simulasi gempa serta pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tingkat Desa. [bed.fen]