28 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

16 Peserta Difabel Mendaftar jadi Peserta UTBK UB


Kota Malang, Bhirawa
16 peserta difabel akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer yang akan diadakan di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) pada (23/4-3/5) mendatang.

Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Arif Hidayat, S.Kom., M.M. menyampaiakan sebagai salah satu perguruan tinggi yang ditujuk sebagai penyelenggaraa UTBK yang menerima peserta difabel telah menyiapkan perangkat untuk para peserta.

UB ujarnya, menyiapkan satu ruangan bagi peserta difabel di Ruang Lab 1 gedung FISIP. “Peserta difabel yang akan mengikuti UTBK di UB, yaitu penyandang disabilitas daksa, penyandang disabilitas rungu, dan penyandang disabilitas netra,”tuturnya.

Sedangkan untuk penyandang disabilitas netra itu berada di sesi 3 UTBK, untuk difabel lain penyandang disabilitas rungu dan penyandang disabilitas daksa dibedakan beberapa sesi. “Khusus penyandang disabilitas netra karena perlu peralatan khusus hanya di sesi 3 saja. Sementara untuk difabel lain tidak memerlukan peralatan khusus hanya diperlukan akses menuju ruangan yang ramah difabel,”tukasnya.

Arief menyampaikan untuk kegiatan pelaksanaan UTBK juga menerjunkan pengawas ujian yang mempunyai keterampilan pendampingan dari tim Subdirektorat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (SLDPI) UB.

Pendampingan itu, menurut Ketua SLDPI UB Zubaidah Ningsih AS., Ph.Dadalah kerjasama antara unit SLDPI dengan tim petugas lapang di lokasi masing calon mahasiswa “Pendampingan dilakukan dengan pemetaan akomodasi yang dibutuhkan, misal untuk disabilitas netra, apakah low vision ataukah netra total,”terangnya.

Berita Terkait :  Siswa TK Alhidayah Dididik Tertib Berlalu Lintas Oleh Polsanak

Sedangkan bagi peserta low vision, perlu dibantu pengesetan tampilan di komputer supaya lebih jelas terlihat.

“Misalnya menggunakan font lebih besar, background gelap tulisan terang. Kalau disabilitas netra total, bisa dibantu dengan memastikan apakah materi ujian bisa terbaca dengan screen reader atau tidak sehingga peserta bisa memahami dan memberikan jawaban,” katanya.

Sementara itu untuk disabilitas daksa, akan dibantu mobilitas menuju dan dari lokasi ujian, membantu jika diperlukan di teknis pengerjaan soal, misal untuk duduk, mengetik penyandang disabilitas rungu biasanya bisa lebih mandiri mengerjakan soal, akan tetapi perlu dibantu untuk memahami aba-aba dari pengawas, mendapatkan informasi berbasis suara seperti peringatan waktu tersisa

Wanita yang juga dosen FMIPA tersebut menambahkan, pendamping sifatnya hanya membantu teknis pelaksanaan ujian, tapi tidak mengintervensi apapun di pengerjaan soal, calon mahasiswa mandiri dalam merumuskan jawaban soal yang diujikan. [mut.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru