Semaraknya Pondok Ramadan di SMKN 3 Buduran
Sidoarjo, Bhirawa
Kegiatan Pondok Ramadan di lingkungan SMKN 3 Buduran, Kabupaten Sidoarjo, tahun 2025 ini, terbilang lain daripada tahun-tahun sebelumnya. Baru di tahun ini diisi dengan kegiatan yang dinamakan Safari Dakwa. Didalam kegiatan yang bekerja sama dengan Taman Zakat ini, didalamnya ada sisi ceramah agama Islam, juga disisipi sejarah perjuangan Islam.
Juga ada doa dan ada donasi untuk saudara muslim di Palestina yang hingga saat ini terus berjuang untuk merebut kemerdekaan negara dan bangsanya dari pendudukan Zionis Israil. “Anak-anak sangat empati dengan ceramah yang disampaikan oleh Syech Kholid Walid yang hadir dalam acara ini,” komentar Humas SMKN 3 Buduran, Dewi Setianingrum, Senin (10/3) kemarin.
Para siswa dalam kesempatan itu mendapat ceramah, kalau Negara Palestina merupakan Negara pertama di dunia yang telah mendukung kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 lalu. “Tidak perlu harus ikut berperang. Dukungan kita saat ini saja sangat berarti bagi negara Islam ini,” ujar Dwi yang dibenarkan oleh Dewi Sukesi, guru pendidikan Agama Islam SMKN 3 Buduran.
Dukungan negara Indonesia atas kemerdekaan Bangsa Palestina, menurut Dwi, yang juga Wakil Kepala Sekolah SMKN 3 Buduran ini, sebagaimana UUD 1945 yang menegaskan bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
Kegiatan Pondok Ramadan di SMKN 3 Buduran, menurut guru pendidikan Agama Islam, Dewi Sukesi, juga diramaikan dengan ada lomba-lomba yang akan dilakukan.
Diantaranya, lomba Khutbah Jum at, lomba Adzan, lomba konten dakwah, lomba patrol dan lomba MC. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada puncak gebyar pondok Ramadan, tanggal 14 Maret 2025.
Para siswa juga akan melakukan bagi-bagi takjil diluar sekolahan dan berbuka puasa bersama dengan para warga sekolahan.
Kegiatan pondok Ramadan di SMKN 3 Buduran, lanjut Dewi, sangat semarak, karena para siswa di salah satu sekolahan favorit di Kabupaten Sidoarjo itu, mayoritas adalah Muslim. Meski demikian, para siswa yang non muslim ada juga yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pondok Ramadan.
“Tidak ada paksaan, mereka ikut secara sukarela, mereka ingin berkumpul dengan teman-teman, inilah indahnya kebersamaan,” komentarnya. [kus.wwn]