Kota Malang, Bhirawa
Universitas Brawijaya (UB) melakukan sosialisasi UB Halal Metric Award bagi perguruan tinggi, industri dan instansi pemerintah, untuk memberikan pengukuran terhadap tata kelola, proses bisnis dan produk yang dihasilkan. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, belum lama ini.
Prof. Imam Santoso, Wakil Rektor Bidang Akademik mengemukakan, UB Halal Metric akan melakukan asesment tanpa dipungut biaya pada industri, instansi pemerintah, dan perguruan tinggi untuk memberikan apresiasi sejauh mana mereka membangun akademik atmosfer halal terutama dalam ekosistem infrastruktur riset dan kebijakannya.
“Halal sudah menjadi icon bukan saja berkaitan dengan spirit kerohanian tapi juga sudah bernuansa entitas bisnis yang mau harus mendapat apresiasi tinggi sehingga bisa menempatkan halal toyib sebagai instrumen utama dan memberikan iklim yang baik dalam tata kelola dan produk-produk yang dihasilkan,”ujarnya.
Pihaknya berharap pada bulan November nanti bisa merilis sejauh mana ukuran dan apresiasi Halal Metric bagi universitas, industri, dan instansi pemerintah yang sudah mengajukan penialaiannya ke UB Halal Metric.
Ia menambahkan, UB Halal Metric menjadi satu-satunya dan pionir asesmen mengenai praktik halal di dunia.
“UB Halal Metric menjadi satu-satunya lembaga yang menilai perguruan tinggi, instansi pemerintah dan industri untuk memberikan apresiasi terhadap bagaimana seluruh kelembagaan ekosistem halal yang baik, memberikan dukungan terhadap pendidikan riset dan inovasi” pungkasnya.
Swmentara itu, Ketua UB Halal Metric Ir. L. Tri Wijaya Nata Kusuma, ST., MT., Ph.D menambahkan pengukuran yang dikeluarkan UB tersebut akan mengevaluasi dan meningkatkan praktik halal secara berkelanjutan.
“UB Halal Metric ini menyediakan kerangka kerja atau framework secara komprehensif bagaimana kita mengevaluasi dan mengimprove secara operasional praktik halal yang beretika,” katanya.
Dalam mengevaluasi dan menilai praktik halal, UB Halal Metric memiliki setidaknya lima dimensi untuk menilai.
Yang pertama kebijakan, kedua edukasi, ketiga penelitian dan pelayanan masyarakat, keempat infrastruktur dan kelima Halal ekosistem.
“Dengan dimulainya sosialisasi hari ini UB Halal Metric akan terus berlanjut. Ditargetkan hingga akhir tahun kita akan mulai mentabulasikan semua mitra yang terlibat dalam UB Halal Metric ini. Dan hasil perangkingan akan diumumkan pada 5 Januari 2025,” katanya.
Ia lantas menjelaskan, untuk asesment awal dokumen-dokumen yang di upload akan menjadi bukti dukung bahwa instansi yang dijalankan sudah menerapkan konsep halal sesuai dengan indikator-indikator yang diharapkan.
“Sementara ini kita masih fokus pada bukti yang bapak/ibu berikan. Dari bukti itu jika ada bukti dukung akan menambah poin penilaian dan kita belum ada assessment lapangan. Sementara ini hanya berdasarkan self report atau web based saja,” katanya.
Dengan mengikuti assesment pada UB Halal Metric, bisa menjadi pengakuan secara internasional bahwa industri, universitas, dan instansi pemerintah benar-benar menerapkan prinsip halal.
“Hasil yang dikeluarkan pada saat asesment tadi berupa perangkingan terpublikasi dan tentu sertifikat. Nanti mitra yang memiliki ranking tertinggi akan kami undang ke Malang untuk penyerahan penghargaannya,” katanya.
Sosialisasi tersebut juga diisi dengan cara pengisian indikator dan bukti dukung pada aplikasi UB Halal Metric.
Direktur Direktorat Teknologi Informasi, DR. Raden Arief Setyawan, S.T., M.T. memberikan langkah-langkah penguploadan dokumen. Mulai dari pembuatan ussername dan password hingga hingga finalisasi. [mut.fen]