32 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dukung Peningkatan Literasi Digital Guna Hapus Skill Gap

Situasi saat ini, digitalisasi begitu cepat dan meluas mengubah sifat kebutuhan pekerjaan. Itu sebabnya literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja. Pasalnya, saat ini hampir semua karyawan butuh literasi digital untuk masuk dalam beberapa teknologi baru guna mengikuti sekaligus beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang sangat pesat. Itu sebabnya literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.

Namun saat ini ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) terbilang rendah jika dibanding dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang syarat akan literasi digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2023. Indeks ini mengukur skill dan literasi digital masyarakat di berbagai kabupaten/kota Indonesia tahun 2023. Skor IMDI 2023 diperoleh melalui data primer dan sekunder. Data primer berupa kuesioner yang diisi oleh 16.000 responden masyarakat dan 9.000 responden perusahaan diseluruh kabupaten/kota di Indonesia. Adapun, hasil dari segi skill dan literasi digital, RI masih dibawah rata-rata se-ASEAN. Dengan rata-rata 37,8 dari skor maksimum 100.

Melalui indeks tersebut, menjadi wajar jika banyak perusahaan sekarang kesulitan mencari karyawan dengan kriteria SDM yang sudah terliterasi digital. Hal tersebut membuktikan bahwa lapangan pekerjaan sebenarnya masih terbuka dengan lebar, namun SDM yang sesuai dengan lapangan pekerjaan tersebut yang masih minim. Realitas tersebut, meski menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

Berita Terkait :  Digitalisasi Jurnalisme Warga dan Bahaya Bandwagon Effect

Terlebih, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memprediksi pada tahun 2030 ada sembilan jenis lapangan pekerjaan yang hilang. Gencarnya digitalisasi yang terjadi hampir pada semua sektor, menjadikan lapangan pekerjaan bisa jadi berkah, tapi juga bisa jadi bencana ketika kita tidak bisa memanfaatkannya. Melihat potensi akan fenomena tersebut, maka upaya untuk terus memajukan kapasitas kemampuan literasi digital masyarakat umum dalam menggunakan teknologi digital layak terhadirkan guna mendukung transformasi digital. Untuk itu, sudah semestinya pemerintah dan masyarakat meski gerak cepat untuk terus mendorong adanya peningkatan literasi digital guna mencegah adanya kesenjangan keterampilan (skill gap).

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img