Kota Malang, Bhirawa
Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan empati kemanusiaan yang tinggi dengan memberangkatkan 55 relawan menuju Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (7/12) kemarin.
Aksi ini dikemas dalam program DIES UB PEDULI SUMATERA dan dikoordinasikan oleh Emergency and Disaster Team (EDT) UB.
Rektor UB, Prof. Widodo, Ph D Med.Sc., menyampaikan bahwa kehadiran universitas sangat penting dalam kondisi darurat seperti ini.”Di tengah kegiatan Dies Natalis ke-63 ini, kita harus berempati dan mendoakan atas bencana yang terjadi agar semua berjalan dengan baik,” ujar Prof. Widodo saat melepas tim relawan, sekaligus menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Sumatera.
Total 55 personel yang diberangkatkan terdiri dari 16 dosen, 10 tenaga kependidikan, 2 mahasiswa spesialis, dan 14 mahasiswa.
Kepala Tim Tanggap Bencana Sumatera, dr. Aurick Yudha Nagara, Sp. EM.,KPEC., merinci bahwa bantuan yang dikirim UB sangat komprehensif. “Kami mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, logistik, sembako, peralatan dapur umum, peralatan edukasi, serta kebutuhan darurat pengungsi seperti tenda darurat dan peralatan pengolahan air bersih senilai lebih dari Rp 1,5 Milyar,” kata dr. Aurick.
Di lokasi bencana, para relawan akan memberikan pelayanan darurat kesehatan kepada pengungsi, penyediaan air bersih menggunakan mesin penjernih karya UB, dan layanan psikososial.
Tim kemanusiaan berangkat dalam tiga gelombang strategis. Tim Aju (6 Desember) Bertugas untuk koordinasi awal di Kabupaten Agam. Pengiriman Logistik (7 Desember), Mengirimkan bantuan obat-obatan, teknologi tepat guna, dan logistik.
Tim Relawan (8 Desember) Keberangkatan dosen dan mahasiswa sebagai tenaga inti relawan. Selain pengiriman tim dan donasi, UB juga menyematkan moment of silence dalam perayaan Dies Natalis untuk mendoakan korban yang terdampak bencana. [mut.wwn]